Sambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu dan Perguruan Tinggi di Yogyakarta mengadakan pawai yang melibatkan 15 Ogoh-ogoh pada Sabtu (10/3/2018) di Jalan Malioboro.
Dengan adanya pawai ini, untuk sementara waktu Jalan Malioboro Yogyakarta ditutup. Penutupan ini dilakukan mulai pukul 15.00-18.00 WIB. Untuk persiapan, 30 menit sebelum acara Jalan Malioboro dipastikan sudah ditutup. Jadi alangkah baiknya untuk berjalan kaki saat ke Jalan Malioboro untuk menyaksikan pawai ini.
Kegiatan pawai ini akan dilakukan dari halaman Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta menuju ke Alun-alun Utara Kota Yogyakarta dengan panggung utama di Titik Nol Yogyakarta.
Nantinya pada tanggal 16 Maret mendatang Ogoh-ogoh akan diarak ke tiga pura di Yogyakarta yakni Pura Jagatnata, Pura Padmabuwana, Pura Widyadarma dan kemudian dibakar.
Ogoh-ogoh sendiri merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Butha Kala yang merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (kala) yang tak terukur. Dalam perwujudan patung yang dimaksud digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan atau dalam wujud raksasa.
Menjelang hari raya Nyepi, patung ini akan diarak ramai-ramai keliling desa pada saat senja di hari Pangrupukan atau sehari sebelum Hari Nyepi. Proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta.
Sebelumnya pada hari Minggu (4 /3/2018) telah dilakukan acara Giri Kerti penanaman pohon di Kinahrejo, Gunung Merapi untuk sambut Nyepi.
Lalu disusul acara do’a Piuning di Tugu Yogyakarta pada pukul 22.00 WIB pada tanggal 10 Maret 2018, Upacaa Malesti atau Labuhan Suci di Pantai Parangkusumo pada 11 Maret 2018, pukul 13.00 – 17.00 WIB dan terakhir Puncak Tawur Agung di Candi Prambanan pintu masuk timur pada tanggal 16 Maret 2018 pukul 07.00-16.00 WIB.