Banyak cerita miris di balik sirkus lumba-lumba yang menyayat hati. Mulai dari penyiksaan lumba-lumba saat diangkut, mereka hanya dilapisi kain basah dan dimasukkan dalam box seukuran tubuhnya. Atau ada juga fakta yang mengungkap bahwa ikan lumba-lumba ini dilatih dengan penuh kekerasan. Terlepas dari benar atau tidaknya, sirkus lumba-lumba memang tidak seharusnya dipertontonkan dan dijadikan ajang untuk mengumpulkan pundi-pundi uang.
Lalu, bagaimana jika orang-orang ingin melihat tingkah lucu dan pintar ikan lumba-lumba ini? Jawabannya mudah, temui mereka langsung di habitat asli di mana mereka hidup dengan normal. Di Indonesia ada setidaknya empat lokasi yang merupakan habitat asli lumba-lumba, bahkan wisatawan bisa datang ke tempat ini dan melihat langsung hewan lucu ini. Keempat tempat tersebut di antaranya Pantai Lovina Bali, Teluk Kiluan Lampung, Derawan Kalimantan Timur, dan Pulau Siladen Sulawesi Utara.
Satu dari empat tersebut bahkan telah menjadi destinasi favorit bagi turis mancanegara, yaitu Pantai Lovina Bali. Dan berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai Pantai Lovina.
Daya tarik yang pertama sudah pasti ikan lumba-lumba. Mayoritas wisatawan yang datang ke Lovina karena memang ingin melihat langsung puluhan bahkan ratusan lumba-lumba di habitat asli mereka. Melihat langsung kelucuan dan kegesitan mereka saat melompat cantik ke udara menjadi salah satu atraksi wisata yang paling diminati oleh wisatawan.
Nyatanya tak hanya wisatawan lokal yang datang demi ikan lumba-lumba ini. Tiap tahunnya ratusan turis mancanegara berkunjung ke Pantai Lovina. Sampai saat ini mayoritas turis mancanegara yang datang adalah dari Eropa dan Tiongkok.
Pesona lain Pantai Lovina terletak pada area bibir pantai. Memiliki garis pantai yang landai dan panjang, serta pasir lembut berwarna putih kehitaman membuat pantai ini asyik dinikmati dengan sara berenang. Atau sekadar berjalan santai dan berjemur juga bisa dilakukan di tepi Pantai Lovina ini.
Sunset dan sunrise akan jadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang suka datang ke pantai saat pagi dan sore hari. Jangan heran karena di pantai ini wisatawan memang bisa menikmati dua pemandangan sekaligus, yaitu saat mentari muncul di ufuk timur dan saat senja mulai turun di ujung barat.
Sama seperti destinasi lainnya, Lovina juga punya waktu-waktu tertentu di mana kunjungan wisatawan begitu penuh sesak. Saat seperti ini biasanya akan sulit mendapatkan persewaan kapal atau perahu, karena harus saling berebut. Atau karena saking padatnya wisatawan kunjungan wisata jadi tak memuaskan. Sekadar untuk berfoto saja terkadang tak maksimal karena terlalu banyaknya orang.
Nah bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Lovina sebaiknya tahu informasi penting ini. Biasanyawaktu yang menjadi puncak kunjungan di Lovina adalah sekitar bulan Juni, Juli dan Agustus, dimana banyak tamu asing didominasi wisatawan asal Eropa dan Tiongkok. Sedangkan wisatawan lokal biasanya mendominasi saat musim liburan sekolah, di antara bulan Juni dan Desember.
Jika melihat kondisi tersebut, sebetulnya wisatawan bisa mengambil waktu antara bulan Januari hingga Mei, atau antara bulan September – November. Meski harus ambil jatah cuti rasanya itu tak akan jadi masalah, asalkan liburan jadi lebih khusyuk dan memuaskan. Bagi orang tua yang ingin mengajak anak-anak liburan ke sini mungkin harus pintar mengatur waktu di antara musim liburan. Dan pastinya butuh persiapan jauh hari, mulai dari rencana transportasi dan akomodasinya.
Sebetulnya tidak ada tiket masuk jika ingin menyaksikan langsung ikan lumba-lumba di Lovina. Hanya saja wisatawan harus mengeluarkan uang untuk menyewa kapal atau perahu untuk menuju ke tempat kumba-lumba sering muncul. Biasanya untuk masing-masing orang akan dikenakan biaya sebesar Rp150.000 untuk sekali perjalanan.
Biaya ini sudah termasuk fasilitas:
Untuk wisatawan yang tidak ingin mendapatkan sarapan pagi bisa mengambil harga yang lebih murah yaitu sekitar Rp110.000. Untuk lebih meyakinkan harga sewa alangkah baiknya untuk mengonfirmasi harga terlebih dahulu sebelum keberangkatan.
Yang perlu diingat para wisatawan adalah, biasanya keberangkatan kapal paling lambat pukul 05.30. Ini karena lumba-lumba di Lovina seringnya menampakkan diri sekitar pukul 06:00 – 07:30 pagi. Jadi pastikan untuk tidak bangun kesiangan.
Berlibur ke suatu tempat tentu tak cukup hanya dengan satu atau dua jam saja. Jadi setidaknya wisatawan butuh tempat menginap untuk beristirahat saat malam hari. Di sekitar Pantai Lovina sendiri ada beberapa penginapan dan hotel yang bisa dijadikan sebagai tempat menginap.
Berikut adalah beberapa daftar hotel dan penginapan yang bisa dipilih: