Pantai Ancol Jakarta tengah menjadi perhatian publik warganet. Pasalnya, pada sepekan terakhir ini ada fenomena tak biasa yang terdapat di salah destinasi wisata pantai tersebut.
Diketahui bahwa kelompok ubur-ubur tiba-tiba banyak ditemukan di sekitar pesisir Pantai Ancol Jakarta. Mereka diasumsikan tengah migrasi karena ingin mempertahankan hidupnya.
Asumsi lain mengatakan bahwa ubur-ubur yang tampak di Pantai Ancol Jakarta tersebut datang karena ingin mendekati sumber makanan, menemukan kondisi alam yang lebih baik, atau untuk berkembang biak.
Namun ketika dilansir Nature Works pada Senin (15/10/2018), para ilmuwan tidak benar-nenar yakin alasan para hewan melakukan migrasi.
Mereka berpikir beberapa hewan melakukan migrasi menggunakan sungai, atau bernaviasi dengan mengikuti posisi matahari dan bintang, dan mengikuti suatu aroma sebagai petunjuk jalan. Ada pula hewan yang menggunakan magnet bumi untuk bernavigasi.
Padahal, memang menurut Nature Work memang ada beberapa hewan yang rutin bermigrasi, seperti salmon Atlantik yang bermigrasi dari sungai ke hilir laut untuk bertelur dan memulai siklus hidup dari awal lagi.
Begitu pula dengan kepiting betina yang pindah ke perairan pantai dangkal untuk kawin dan bertelur, dan penyu laut yang kembali ke pantai berpasir yang sama untuk bertelur.
Sementara Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) memiliki pendapat lain, fenomena kumpulan ubur-ubur yang ´menyerang´ Pantai Ancol Jakarta ini disebabkan karena adanya perubahan arus di laut lepas.
Kondisi itu juga akibat pergantian musim yang sedang berlangsung di indonesia. Hal ini wajar-wajar saja karena adanya perubahan musim yang berdampak pada perubahan pola arus, perubahan arah angin, sehingga mempengaruhi migrasi atau pergerakan biota-biota di laut.
Jadi, tak perlu khawatir bila saat ini tiba-tiba Anda menemukan ubur-ubur ketika tengah liburan di Pantai Ancol Jakarta. Pasalnya, keberadaan ubur-ubur itu sejatinya tak merusak ekosistem di area pantai.
Terlebih bila keadaan ini tak berlangsung lama. Sebab kelompok ubur-ubur tersebut akan kalah dalam persaingan dengan biota pesisir yang memiliki daya tahan lebih kuat.