Dua ekor panda raksasa baru saja sampai di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Indonesia. Panda tersebut adalah pemberian Presiden China, Xi Jinping, kepada Presiden Jokowi.
Pemberian tersebut sebagai bentuk diplomasi yang dilakukan kedua negara untuk upaya memperbaiki hubungan antara Indonesia-China yang sempat merenggang karena masalah Laut China Selatan. Kelucuan panda ini diharapkan bisa mengubah perspektif masyarakat Indonesia terhadap China.
Masyarakat Indonesia nantinya bisa melihat mereka di Taman Safari Indonesia. Namun paling tidak harus menunggu selama seminggu terlebih dahulu setelah kedatangan panda raksasa yang bernama Cai Tao dan Hu Chun ini. Gunanya adalah untuk proses adaptasi di lingkungan yang baru bagi panda-panda itu.
Panda memang salah satu hewan dengan kelucuan dan keimutan yang tak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu banyak negara yang ingin mempelajari bagaimana mengembangkan hewan yang hampir punah tersebut. Dari 16 negara yang mendapat izin dari otoritas China untuk mempelajari panda, Indonesia menjadi negara terakhir yang mendapatkan izin untuk mengembangkan panda di luar China.
Dua ekor panda yang menjadi simbol diplomatik China-Indonesia telah tiba di Indonesia pada Kamis (28/9).
Menurut penulis Smithsonian.com, Abigail Tucker, ketertarikan manusia pada pada lebih disebabkan karena anatomi tubuh panda. Pipi panda yang chubby dan gaya berjalannya yang lucu (karena kakinya yang pendek), merangsang sirkuit otak manusia yang biasanya bekerja saat kita berinteraksi dengan bayi manusia. Kesamaan itulah yang menyebabkan panda memiliki cukup banyak penggemar.
Selain itu, masih terkait dengan aktifnya sirkuit otak manusia, kelucuan tersebut dianggap juga karena mata panda. Mata panda dianggap memiliki kesamaan dengan bayi. Bayi memiliki mata yang seolah terlihat lebih besar dari manusia dewasa. Hal itu juga terjadi pada panda. Dengan tanda hitam yang melingkar, mata panda tampak lebih besar hingga sepuluh kali lipat.
Terlihat menggemaskan memang, tapi tak banyak yang tahu jika tanda hitam tersebut tersebut berfungsi untuk menakut-nakuti predator.
Panda memang terkenal dengan perilakunya yang malas untuk bergerak, baik di penangkaran maupun di alam liar. Hal ini disebabkan karena hormon tiroid yang kurang aktif dan jumlah asupan nutrisi yang kurang, membuat panda tidak boleh banyak bergerak.
Fakta tersebut ditemukan oleh para peneliti dari Chinese Academy of Science dan Aberden University. Mereka mengungkapkan 2 faktor di atas mengharuskan panda raksasa hanya menggunakan setengah dari jumlah energi yang mereka miliki untuk bersosialisasi.
Awalnya, panda memiliki sistem pencernaan untuk mencerna daging. Namun kini panda harus menghabiskan banyak waktu mengunyah bambu yang jumlah nutrisinya sangat sedikit sehingga mereka hanya mengeluarkan 38 % energi lebih sedikit dari hewan dengan massa tubuh yang sama.
Dengan kelucuan wajahnya, meskipun panda sedang tidak melakukan apa-apa tetap saja terlihat menggemaskan.
Selain matanya yang bulat dan terlihat besar, pipinya yang tembem dan cara berjalan panda yang unik mampu merangsang sirkuit otak manusia.
Cara berjalan panda memang terlihat lucu. Hal itu disebabkan karena kakinya tergolong pendek jika dibandingkan dengan ukura tubuhnya yang besar.
Ketika makan, panda-panda tersebut juga nampak lucu. Pemakan bambu ini menggenggam bambu dengan kedua kaki depannya sedangkan kaki belakangnya diluruskan sehingga nampak seperti duduk. Dengan postur badannya yang gemuk membuat semua badannya terdorong dan menumpuk ke belakang sehingga tampak bulat.
Tahukah Kamu jika panda bisa bertahan hidup hanya dengan memakan bambu?
Dilansir di jurnal Science edisi Kamis (9/7), panda hanya mengkonsumsi rata-rata 4,6 megajoule energi per hari. Untuk hewan yang berbobot rata-rata 91 kilogram, konsumsi itu terbilang sangat rendah.
Karena jumlah energi yang sedikit itulah, tubuh panda menyesuaikan. Metabolisme panda disebut sangat rendah. Para peneliti menekankan bahwa organ internal binatang memainkan peranan penting dalam mengetahui metabolismenya. Dan beberapa organ-organ kunci panda berukuran kecil. Sebagai contoh, otak panda 17 persen lebih kecil dibandingkan mamalia lainnya. Ginjalnya 25 persen lebih kecil dan livernya 37 persen lebih kecil.
Peneliti juga mendapati level hormon tiroid panda lebih rendah ketimbang mamalia lain seukuran mereka. Tiroid adalah kelenjar yang berfungsi salah satunya adalah mengatur kecepatan tubuh membakar energi.
Dengan kondisi di atas, meski tubuhnya besar dan konsumsi energinya sedikit, masuk akal mengapa panda bisa bertahan hidup hanya dengan memakan bambu, karena metabolisme yang rendah dan energi yang dikeluarkan panda juga sedikit.
Panda memiliki tingkah laku yang sangat menggemaskan. Kamu dapat melihatnya pada video di atas yang memperlihatkan bagaimana seekor panda mencoba mengajak bermain seorang petugas kebersihan kandang. Tingkah lakunya yang menggemaskan mengingatkan kita pada tingkah laku bayi ketika berumur kurang dari 3 tahun.
***
Dengan sering-sering melihat panda, secara tidak langsung Kamu akan merasa segar karena tingkat stresmu akan berkurang. Sempatkanlah main ke taman safari saat liburan nanti.