Baru-baru ini foto menarik Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia bermain paddling di Danau Sunter banyak tersebar di media sosial pasca pertandingannya dengan Sandiaga Uno dalam Festival Danau Sunter, Minggu (25/2). Olahraga paddling ini ternyata menjadi cabang olahraga favorit Menteri Susi.
Minum kopi sambil main paddling, olahraga favorit Menteri Susi. Sumber foto
Menteri Susi pernah mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai laut. Bahkan ia pernah menyatakan bahwa menyatu dengan laut adalah caranya menghilangkan penat. Bahkan hobinya pun berhubungan langsung dengan laut, yakni paddle board atau lebih sering dikenal dengan kata paddling. Tak ayal jika foto-foto santai Menteri Susi pun banyak diabadikan di atas paddle board.
Bahkan beberapa waktu yang lalu ia sempat pamer foto bermain paddling saat Sail Sabang 2017.
Biasanya, Susi selalu menyempatkan diri untuk bermain paddling dan mengayuh dengan satu bilah dayung sambil berdiri saat senggang.
Paddling jenis ini kerap disebut stand-up paddleboard atau disingkat SUP.
Menteri Susi main paddling (olahraga favorit Menteri Susi)di Natuna. Sumber foto
Menurut sejarah, stand-up paddleboarding atau lebih dikenal dengan paddling adalah olahraga yang berasal dari Hawaii. Olahraga ini dikenal pada tahun 1976-an, dengan sebutan lokalnya Hoe he’e nalu.
Dulunya, kegiatan ini dilakukan untuk navigasi gelombang laut namun berkembang menjadi olahraga air yang bisa dilakukan di danau, sungai, hingga laut.
Olahraga ini cepat berkembang dan menjadi olahraga favorit di Amerika Serikat pada 2004. Kini ada ribuan pemula yang memutuskan untuk menekuni olahraga ini di Amerika Serikat dan laku keras karena tekniknya tak ribet dan menyenangkan.
Dilihat dari tekniknya, sebenarnya SUP adalah hibrid dari surfing dan canoeing. Berdiri di atas paddle board mengadopsi teknik surfing dan mengayuh mengadopsi teknik canoeing.
Penyebutan olahraga favorit Menteri Susi ini sebenarnya beragam tergantung daerahnya. Ada yang menyebut olahraga ini SUP, ada yang menyebutnya standup paddling, dan ada pula yang menyebutnya Hoe he’e nalu.