Cantik sempurna memang impian setiap wanita di seluruh dunia. Tanam benang, implan, operasi plastik, hingga pasang bagel dilakukan demi mendapatkan visual terbaik. Meskipun sudah jadi hal biasa, namun hal-hal demikian cukup dianggap seram oleh orang awam. Terlebih lagi tradisi tato gusi yang masih dilakukan oleh wanita di Senegal.
Meskipun kedengarannya sangat ekstrim, wanita di negara Senegal telah melakukan tradisi tato gusi selama bertahun-tahun. Negara Afrika Barat mewarisi kebiasaan dari leluhur mereka dan percaya tradisi itu akan membantu wanita untuk menarik laki-laki idamannya.
Dalam proses penatoan gusi, rasa sakit harus ditanggung para wanita Senegal karena jarum tato harus ditusukkan ke dalam gusinya untuk memasukkan cairan hitam khas tato tradisional mereka yang terbuat dari minyak yang dibakar dengan shea butter. Itu pun harus dilakukan empat kali setidaknya dari tujuh lapisang pigmentasi yang direkomendasikan.
Metode kecantikan unik ini diketahui berkat video seorang wanita muda bernama Marième di YouTube.
Meskipun pada awalnya ia berani, Mariéme segera menyerah pada rasa sakit jarum yang menusuk ke dalam gusinya ketika mereka menyuntikkan bubuk hitam yang terbuat dari minyak yang dibakar dan shea butter, hanya membuatnya melalui empat dari tujuh lapisan pigmentasi yang direkomendasikan.
“Itu menyakitkan. Saya tidak akan merekomendasikan penyiksaan ini kepada siapa pun, ” ujar Mariéme yang melakukan tradisi ini dan menyebarkannya di YouTube.
Tak perlu dikatakan, video itu sulit untuk ditonton. Tapi wanita yang melakukan tato itu menjelaskan manfaatnya.
Menurut keterangan Mariéme, seorang wanita seharusnya tidak memiliki gusi merah. Gusinya harus gelap. Senyum yang bagus menarik perhatian pria. Senyum manis dengan gigi putih. Konon tato gusi ini berfungsi untuk menghilangkan bau mulu dan meningkatkan kesehatan gigi.
Karena rasa sakitnya, kini tak banyak wanita Senegal yang melakukan tradisi ini, tetapi beberapa masih tertarik. Terutama wanita muda yang mencari kekasih. Tato gusi dan gigi perak adalah hal yang paling diminati.
Meskipun merupakan wanita asli Senegal, namun Mariéme mengaku tidak melihat banyak perbedaan penggunaan tato gusi yang telah ia coba. Ia mengaku tak butuh tato gusi yang menyiksa untuk menjadi cantik karena wanita sudah cantik sejak mereka dilahirkan.