“Total ada 23 tempat sakral yang akan menjadi tempat napak tilas sebelum prosesi pencukuran rambut gimbal ini,” – Ujar Sumarsono, Pemangku Adat Dieng Kulon
Dieng Culture Festival identik dengan prosesi pemotongan rambut gimbal. Prosesi ini sendiri merupakan prosesi sakral yang harus dilakukan langsung oleh Pemangku Adat yang dituakan. Tapi tahukah Kamu, ternyata sebelum prosesi pencukuran rambut anak gimbal ternyata ada prosesi sakral yang harus dipenuhi agar pencukuran rambut anak gimbal bisa dilaksanakan dengan lancar?
Prosesi tersebut dinamakan ‘napak tilas’ tempat-tempat sakral. Napak tilas ini dilakukan sebagai wujud permintaan izin agar prosesi ritual pemotongan rambut gimbal bisa diselenggarakan dengan lancar, pun juga agar para masyarakat sekitar selalu aman dan tentram.
Menurut penuturan Sumarsono, Pemangku Adat Dieng Kulon pada Jumat (4/5) yang tim phinemo temui, ada 23 tempat yang akan didatangi oleh para tetua dan pemangku adat sebelum prosesi pencukuran rambut anak gimbal.
Salah satu tempatnya adalah Sendang Balekambang, Sendang Kalipepek, Candi Dwarawati, Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Gua Semar, dan Kawah Candradimuka.
“Napak tilas ini pakai sesaji, seperti kemenyan, telur, kembang telon, kembang wangi, degan ijo dan degan kuning,” terang Sumarsono.
Berikut ini adalalah sesaji yang tim phinemo bisa temui saat prosesi napak tilas di Sendang Kalipepek.
Sumur Kalipepek, salah satu mata air sumur yang digunakan dalam prosesi pemotongan rambut gimbal. Foto oleh Wike Sulistiarmi/Phinemo
Di 23 tempat napak tilas ini ada tujuh sumur atau mata air yang dikeramatkan. Mata air sumur ini adalah air keramat yang digunakan untuk mencuci rambut anak gimbal sebelum prosesi pemotongan.
Mata air sumur yang digunakan adalah mata air sumur Jalatunda, Balai Kambang, Sendang Maerakaca, Sendang Bimolokar, Sendang Buana, Sendang Pepek, dan Sendang Tulis.
” Tujuh Sumur ini sendiri memiliki arti pitutur atau petuah yang baik agar prosesi pemotongan rambut anak rambut gimbal,” rambah Sumarsono, Pemangku adat Dieng Kulon
Tim Phinemo berhasil mengikuti napak tilas bersama pemangku adat dan tetua sebelum prosesi cukur anak gimbal Sabtu (5/8). Berikut ini adalah foto-foto lokasi napak tilas yang jarang orang tahu:
Karena dianggap sakral, alas kaki harus dilepas, masuk dan keluar candi pun ada adatnya sendiri bagi para pemangku adat. Foto oleh Wike Sulistiarmi/Phinemo
Tetua dan pemangku adat yang melakukan prosesi napak tilas. Mereka menggunakan baju adat jawa saat melakukan prosesi napak tilas ini. Foto oleh Wike Sulistiarmi/Phinemo
Salah satu prosesi napak tilas di Kalipepek. Para tetua membersihkan dan mengambil mata air untuk dijadikan sebagai syarat pemotongan rambut anak gimbal. Foto oleh Wike Sulistiarmi/Phinemo
Setelah prosesi napak tilas ini, bisa dipastikan bahwa hari Minggu (6/8) nanti proses pencukuran rambut gimbal akan berlangsung aman dan damai.