Peselancar asal Wollongong, New South Wales (NSW), Australia, Jae Haydon meninggal dunia setelah berselancar di Pantai Suluban, Badung, Bali.
Diberitakan oleh abc.net.au pada Selasa (24/4), musisi sekaligus peselancar ini ditemukan tewas di dekat Pantai Padang Padang Bali.
Peselancar asal Australia, Jae Haydon tewas tergulung ombak tinggi. Foto dari akun instagram Jae Haydon
Salah seorang teman Jae Haydon, Mark Brightwell mengatakan papan selancar milik Jae Haydon patah. Lalu, saat dua orang peselancar lain mencoba menarik Jae Haydon ke papan lainnya dan membawanya menepi ke pantai, tubuh Jae Haydon tergulung ombak dan hilang.
“Dalam kondisi setinggi 10-15 kaki, pukulan ombak pecah sangat kuat dan jelas mereka tidak mampu mempertahankan ia di papan dan kehilangan ia,” terang Brightwell dikutip dari abc.net.au
Dua belas jam setelah kecelakaan tersebut, tubuh Jae Haydon ditemukan di dekat Pantai Padang Padang. Menurut Mark Brigthwell, tubuh Jae Haydon ditemukan di area ‘impossibles break’ yang merupakan spot favorit para peselancar profesional dan kerap dijadikan area kompetisi selancar.
‘Impossible break’ ini sendiri berada di bawah tebing karang. Spot tersebut dianggap sangat berbahaya ketika gelombang besar menghatam. Karena di sana terdapat karang dangkal.
Meninggalnya musisi sekaligus peselancar asal Australia ini pun membawa berita duka yang teramat dalam bagi keluarga dan teman. Bagi teman dekatnya, Jae Haydon merupakan sosok sahabat, peselancar, musisi, dan traveler yang selalu bersemangat.
Ucapan bela sungkawa mengalir di media sosial setelah kematian Haydon dikonfirmasi pagi ini.
“Kamu adalah seorang teman, tetangga, sesama peselancar, seorang penghibur dan seorang pencinta kehidupan. Sebuah inspirasi sejati. Jiwa, musik dan kehadiranmu menyentuh ribuan orang dan akan terus berlanjut” kata salah seorang temannya.
Tak hanya teman, pembuat papan selancar South Coast di NSW, Dylan Perese menyatakan penghormatan terakhirnya kepada Jae Haydon di Instagram.
“Dia akan selalu meramaikan suasana, panggung, halaman, tempat apapun dengan kehangatan dan lagu-lagu yang luar biasa,” tutur Dylan Perese
