Sekian tahun lamanya, misteri Segitiga Bermuda menjadi teka-teki ngeri yang susah dinalar dengan akal. Setelah membuat manusia di bumi dihantui rasa penasaran, misteri segitiga setan ini akhirnya terungkap juga.
Segitiga Bermuda sendiri merupakan wilayah perairan seluas 4 juta km2 yang berada di Samudra Atlantik. Wilayah ini membentuk garis segitiga yang membentang dari ujung selatan Florida, Puerto Riko, lalu ke sebelah utara wilayah Bermuda yang berada di seberang Laut Britania Raya.
Sejak awal 1990-an, wilayah ini terkenal akan keangkerannya ketika ada media yang melaporkan kecelakaan kapal di Segitiga Bermuda. Artikel The New York Times menyatakan bahwa ada sekitar 50 kapal dan 20 pesawat terbang yang tenggelam di Segitiga Bermuda sejak 500 tahun lalu.
Misteri Segitiga Bermuda ini pun telah mengusik penduduk dunia dengan kisah seramnya. Konon, banyak yang memercayai, hilangnya kapal dan pesawat tersebut atas campur tangan makhluk extraterrestrial (alien-red).
Mitos yang berkembang tersebut akhirnya terungkap. Pakar kelautan Inggris yang berasal dari Southampton University melakukan penyelidikan selama beberapa dekade. Hasilnya, mereka mengklaim bahwa di kawasan segitiga bermuda tersebut terdapat gelombang ‘jahat’ setinggi lebih dari 30 meter yang mampu menelan kapal.
Mengapa disebut gelombang jahat’? Menurut penelitian yang digelar Freak Waves, gelombang ini membawa ombak yang super besar yang tiba-tiba muncul di kawasan Segitiga Bermuda. Umumnya, standar ombak besar hanya memiliki tinggi 12 meter dan tekanan sebesar 8.5 psi. Kapal modern masa kini pun hanya mampu menahan ombak dengan tekanan 21 psi. Ngerinya, gelombang ‘jahat’ ini setinggi lebih dari 30 meter dengan kekuatan tekanan 140 psi. Jauh melampaui batas kemampuan toleransi kapal modern bukan?
Lalu, para peneliti dari Southampton University mengungkapkan bahwa gelombang jahat dengan ketinggian ombak mencapai 30 meter ini disebabkan karena telah datang badai di utara dan selatan secara bersamaan. Parahnya, dalam kondisi ini, makin besar ukuran sebuah kapal, makin parah kerusakan.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Simon Boxall ini pun melakukan rekayasa di mana mereka menggunakan simulator ombak setinggi 30 meter di dalam ruangan. Lalu, mereka membangun model USS Cyclops, kapal induk yang hilang di perairan Segitiga Bermuda pada 1918 beserta 309 awaknya. Imbas yang diberikan ombak setinggi 30 meter kepada model kapal USS Cyclops pun mengerikan. Begitu gelombang menimpa, badan kapal terbelah dua dan tenggelam dalam dua atau tiga menit.
Hasil penelitian ini mungkin akan mengecewakan para penganut teori konspirasi yang menganggap alien di balik hilangnya kapal-kapal di Segitiga Bermuda. Karena ilmuwan masih belum menemukan adanya indikasi intervensi alien dan kroni-kroninya.