Festival Ragam Pasar Tradisional kembali diadakan pada tahun 2017 di halaman Benteng Vastenburg, Solo selama empat hari pada 21-24 September 2017. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo pada Kamis malam yang kemudian mengunjungi beberapa stand pasar tradisional ditemani beberapa pejabat pemerintah Kota Surakarta.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, Subagyo dalam laporannya menyatakan kegiatan ini diikuti oleh seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Solo.
Ia juga menambahkan, sesuai dengan arahan dari Walikota Solo bahwa acara seperti ini diharapkan bisa membangun, membesarkan dan mengembangkan pasar tradisional sehingga masyarakat semakin ramai datang ke pasar tradisional.
“Dengan adanya Festival Ragam Pasar Tradisional ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal pasar tradisional dan mulai berbelanja di pasar-pasar tradisional” tambahnya.
Dalam festival ini, terdapat stand-stand sejumlah 44 yang di isi oleh masing-masing pasar tradisional yang ada di Solo yang melibatkan perwakilan setiap pasar dengan membawa barang jualan khas dari setiap pasar.
Adapun beberapa pasar ada di acara Festival Ragam Pasar Tradisional 2017 diantaranya Pasar Klewer dengan jenis barang dagangan kain dan teksil, pasar singosaren jenis barang dagangan handphone dan barang elektronik, pasar Kembang yang menjual bunga segar dan pasar mebel dengan kenis barang dagangan utamanya mebel, serta pasar-pasar lain.
Satu hal menarik dari acara ini, di beberapa stand pasar tradisional dicantumkan sejarah bagaimana berdirinya pasar tersebut sehingga masyarakat dan pengunjung yang datang bisa lebih mengetahui lebih jauh tentang pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Surakarta.
Misalnya seperti stand Pasar Purwosari yang memliki sejarah panjang sejak tahun 40an. Pasar Purwosari sendiri merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Surakarta tepatnya berada di tengah kota dekat dengan stasiun Purwosari. Pasar ini dibangun pada tahun 1941 dengan nama awal pasar senggol, dinamakan demikian karena memang dahulu pasar ini sangat ramai sehingga pembeli yang datang saling bersenggolan. Kemudian pada tahun 1980an, pasar tersebut dibangun ulang dan diberi nama Pasar Purwosari yang masih berdiri hingga sekarang. Pasar ini menjual komoditi segala keperluan rumah tangga mulai dari sayur mayur dan lauk, dan pada malam harinya digelar lapak – lapak pakaian di depan pasar.
Dalam acara ini juga terdapat panggung utama sebagai tempat pertunjukan seni musik sebagai penghibur bagi para pengunjung yang semakin memeriahkan acara dengan alunan musik keroncong khas Solo.
Selain itu, terdapat juga stand dari beberapa pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara. Stand Dinas Perdagangan Kota Surakarta menjadi salah satu yang menarik, karena menyuguhkan frame foto instagram acara Festival Ragam Pasar Tradisional 2017 yang bisa digunakan pengunjung untuk berfoto ria.
Bersamaan dengan kegiatan ini, digelar juga Indonesian Culinary Festival di tempat dan waktu yang sama yakni 21-24 September 2017 di halaman Benteng Vastenburgh. Festival kuliner ini mengusung tema Kuliner Tradisional hingga Masa Kini yang menyajikan beragam menu makanan tradisional khas Solo seperti es dawet, nasi pecel, soto, tengkleng, nasi liwet dan lain sebagainya. Selain itu, menu makanan modern yang kekinian juga banyak disajikan di 100 stand kuliner yang disediakan.
Gelaran acara Festival Ragam Pasar Tradisional 2017 dan Indonesian Culinary Festival Solo diadakan dalam rangka untuk menyongsong Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada tanggal 27 September mendatang.