Mengapa Jantung Bekerja Lebih Cepat Saat Naik Gunung?

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Pertanyaan dari @liefahzaneta terpilih untuk diterbitkan di minggu ke dua bulan Agustus.

Sebelumnya, terima kasih kepada @Iiefahzaneta yang telah mengirimkan pertanyaan seputar traveling dengan hastag #ASKPHINEMO. Phinemo akan menjawab pertanyaan dalam satu artikel khusus.

***

Banyak orang yang traveling, dari naik gunung sampai jalan-jalan ke luar negeri untuk bisa melihat keindahan sebuah destinasi wisata dari sudut dan perspektif diri seorang traveler. Kebanyakan, para traveler mencari destinasi wisata yang lebih tinggi untuk bisa melihat keindahan dengan lebih jelas. Saya pun begitu, lebih sering naik bukit atau gunung untuk bisa melihat keindahan secara menyeluruh.

Namun, tanpa sadar saya mengalami beberapa gejala dalam tubuh saya karena udara dingin saat berada di kedinginan. Dari gejala jantung yang berdetak lebih cepat hingga gejala-gejala lain. Yap, mungkin ini juga yang dirasakan oleh @Iiefahzaneta. Tapi, saat itu saya tidak berpikir untuk tahu lebih jauh, karena terlena dengan keindahan alam yang sedang saya lihat kala itu.

Bagaimana jantung bekerja?

Btw, kamu inget nggak kalau jantung itu fungsinya sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia? Nah, balik lagi ke pelajaran pada zaman SD nih..

 

Penyebab jantung berdetak lebih cepat saat berada di udara dingin

Berdasarkan penelitian di London School of Hygiene & Tropical Medicine,  analisis catatan 84.000 pasien rumah sakit yang terkena serangan jantung selama tiga tahun antara 2003-2006 menunjukkan, ketika suhu turun, tekanan darah akan meningkat. Kondisi ini menyebabkan darah menjadi lebih tebal dan membuat jantung bekerja lebih keras.

Nah, inti dari penelitian itu adalah pada suhu udara normal dan aktivitas normal, jantung akan melakukan kerja dengan normal. Namun, dalam suhu udara tidak normal, seperti saat berada di suhu rendah di gunung, jantung akan memompa darah lebih cepat dari biasanya karena tekanan darah yang meningkat, sehingga jantung tampak berdetak lebih cepat.

Selain jantung yang berdetak lebih cepat, inilah dampak bagi tubuh jika terlalu lama terpapar udara dingin saat traveling

Kedinginan. Foto dari sini

Selain danya gangguan kinerja jantung, kamu juga bisa mengalami beberapa dampak lainnya,

1. Munculnya gejala alergi dingin

Gejala alergi dingin biasanya muncul dengan gejala mirip flu. Biasanya kamu akan merasakan gejala demam, sakit tenggorokan, pembengkakan pada tenggorokan, mata merah berair, batuk, atau bersin-besin. Kamu bisa mulai menghangatkan tubuh kamu dengan pakaian tebal dan meminum minuman hangat untuk mengurangi gejala alergi ini. Paling parah sih alergi ini akan hilang sekitar beberapa minggu jika tanpa penanganan.

2. Kamu bisa aja terkena gejala hipotermia

Hypotermia memang sangat mengerikan. Di luar negeri, para pendaki bahkan banyak yang meninggal karena gejala ini. Jika kamu merasakan gejala hipotermia, kamu harus segera menanganinya agar akibatnya nggak fatal.

Baca juga: Cara Mengatasi Hipotermia Ketika Naik Gunung

3. Kamu akan merasakan dehidrasi

Di daerah bersuhu dingin, tubuh kamu  secara otomatis akan mengeluarkan panas, sehingga menyebabkan pemakaian energi dan cairan tubuh yang berlebih. Inilah hal yang menyebabkan dehidrasi ketika berada di tempat bersuhu dingin. Kamu harus sering minum agar tidak menimbulkan gejala hipotermia ataupun kejang.

4. Kamu akan merasakan gejala Frostbite, kaki dan tangan serasa beku

Pernah nggak kamu merasakan kaki dan tanganmu serasa beku saat berada di gunung? Gejala ini terjadi karena pembuluh darah di tangan dan kakimu membeku. Jika dibiarkan, kamu akan merasakan gejala sakit danperubahan warna kulit dan berujung amputasi. Tapi, kalau gunung di Indonesia kayaknya nggak bakal berdampak se-ekstrim ini deh.

5. Kulit kering dan keriput

Gejala ini sering banget saya alami saat mendaki gunung. Ini wajar dan gejalanya biasanya akan hilang ketika berada di tempat yang memiliki suhu normal.

***

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pengetahuan kepada para penggemar setia phinemo.com. Jika kamu memiliki beberapa pertanyaan seputar dunia traveling, kamu bisa menyertakan hastag #askphinemo di media sosial facebook, twitter, atau instagram.

 

 

 

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU