Mengapa Harus Mencoba Rujak Marem Pak Man Saat Berada di Semarang?

Rujak marem Semarang memang tak sepopuler Lunpia ataupun Windko. Tapi ada alasan-alasan kuat mengapa harus mencoba rujak marem saat berada di Semarang.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

1. Karena Kamu Akan Memakan Rujak yang Berumur Setengah Abad

photo from Shabara Wicaksono

Maksudnya adalah Rujak Marem Pak Man sudah berdiri sejak tahun 1960, artinya kini telah berumur 54 tahun.

2. Karena Kamu Bisa Menikmati Rujak yang Menggunakan  Pisang Batu Lengkap dengan Kulit dan Bijinya

photo from shabara wicaksono

Olahan bumbu rujak marem menggunakan pisang batu lengkap dengan kulitnya. Hal tersebut untuk mencegah sakit perut saat mengkonsumsi rujak yang super pedas. Pisang batu lengkap beserta kulit dicampur dengan jambu mete, kacang tanah dan terasi.

3. Karena Pak Man Tak Menggoreng Kacang Tanahnya Menggunakan Minyak

Pak Man menggoreng kacang dengan cara disangrai. Kacang tanah yang digunakan sebagai bumbu tidak tengik karena digoreng tanpa minyak.

4. Karena Kamu Tak Perlu Memakan Buah yang Hampir Busuk

photo from shabara wicaksono

Pak Man tak pernah menggunakan buah bekas sisa jualan kemarin. Buah yang digunakan Pak Man selalu diganti tiap pagi sehingga rasanya segar.

 

5. Karena Kekentalan Bumbu Rujak Marem Pak Man Benar-Benar Membuat “Marem”

photo from shabara wicak

Kalau kamu sering menjumpai rujak dengan bumbu yang encer hingga nyaris hambar dan hanya terasa pedasnya, kamu tak akan menjumpainya di tempat Pak Man. Bumbu yang digunakan sangat kental sehingga cita rasanya begitu terasa.

6. Karena Kamu Akan Memakan Rujak dalam Porsi Super Besar

photo from shabara wicaksono

Porsi di rujak marem pak man sangat banyak dan membuat kamu merasa puas atau dalam bahasa Jawanya “marem”. Itulah asal muasal nama rujak marem.

7. Karena Pak Man Tak Pernah Menguleg Kacangnya Hingga Halus

photo from shabara wicaksono

Pak Man sengaja tak pernah menguleg kacang yang digunakan sebagai bumbu hingga halus agar tekstur kacangnya lebih terasa. Paduan buah segar dan bumbu kacang berserat kasar merupakan kombinasi sempurna yang akan membuat lidahmu bergoyang.

8. Karena Pak Man Tak Pernah Menggunakan Buah Matang

photo from shabara wicaksono

Pak Man menggunakan buah yang setengah matang sehingga terasa lebih segar dan crunchy. Hal ini mungkin tak berlaku bagi kamu yang suka memakan buah matang di rujak.

9. Karena Kamu Bisa Pesan Rujak dalam 4 Varian, Rujak Potong, Rujak Cacah, Rujak Serut Halus dan Rujak Serut Kasar

Saat kamu memesan rujak, Pak Maman akan langsung menawarkan pada kita mau yang potong biasa, artinya buah dipotong-potong dalam ukuran besar dan bumbu diletakan dalam piring terpisah, cacah, yaitu buah dicacah hingga sangat tipis dan bumbu dilumurkan pada buah, serut halus/kasar, buah diserut menggunakan alat dan dicampur bersama bumbu.

10. Karena Pilihan Rasa “Super Pedas” di Sini Tak Hanya Mitos

photo from shabara wicaksono

Pecinta kuliner pedas mungkin sering kecewa saat memesan menu super pedas dan rasanya tak sepedas yang diharapkan. “Super pedas” di rujak marem benar-benar akan membuat mulutmu terbakar hingga keringat bercucuran.

11. Karena Kata Bondan, Rujak Marem Itu Maknyuuus!

Dalam suatu acara televisi tentang kuliner, Bondan Winarno berkunjung ke warung rujak marem pak Man dan dengan mantap Bondan berkata, maknyuuus!

12. Karena Kamu Bisa Belajar Bahasa Asing di Sini

Kelezatan rujak marem Pak Man cukup termasyhur, hingga para turis asing pun mengenalnya. Saat musim liburan banyak turis asing berkunjung ke warung rujak marem Pak ,an.

Kamu bisa memanfaatkannya untuk belajar bahasa asing dengan mereka. Beranikan diri untuk mengobrol dengan salah satu dari mereka.

13. Karena Kamu Masih Bisa Bersua dengan Pak Man yang Ramah

photo from shabara wicaksono

Kamu mungkin pernah berkunjung ke tempat makan Yu Djum, namun kita sudah tak bisa bersua dengan Yu Djum. Begitu juga sup ayam Pak Min Klaten, kita pun tak dapat bertemu dengan Pak Min. Di warung rujak marem Pak Man, kita masih dapat bersua dengan beliau yang masih segar bugar di usianya yang telah lanjut.

Saat warung tak terlalu ramai, Pak Man tak sungkan mengobrol dengan para pengunjung. Sikap ramah dan supel Pak Man ini membuat pengunjung ingin berkunjung kembali bukan hanya karena kelezatan rasa rujak marem, namun juga karena keramahan Pak Man. Tak heran jika banyak pengunjungnya yang telah menjadi langganan Pak Man sejak belasan tahun lalu.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU