Dalam rangka menunjukkan eksistensi sebagai Kota Batik Dunia, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Festival Jogja Kota Batik Dunia (FJKBD) sabtu dan minggu kemarin. Acara ini berpusat di gedung Jogja Expo Center dengan mengangkat tema Batik To The Moon.
Gelaran ini menyuguhkan berbagai kegiatan bertemakan batik, baca selengkapnya dengan klik disini
Salah satu kegiatan dari FJKBD ini adalah stand batik dari para pengrajin dan produsen batik. Selain itu ada juga stand-stand kain batik dari luar Jogja yang menampilkan kain batik khas daerah masing-masing. Berikut ini diantaranya,
Salah satu stand batik yang ada di acara Batik To The Moon berasal dari Provinsi Bengkulu. Kain batik khas yang terkenal adalah Besurek, dengan motif batik khas yang memiliki corak bunga Rafflesia dan seni tulisan huruf arab.
Selain itu, dihadirkan juga aksesoris-aksesoris bermotif batik yang tak kalah menarik diantaranya, peci atau kopiah, kipas tangan, mukena dan dasi.
Dalam acara ini, hadir juga stand batik dari Kalimantan Selatan yang menampilkan kain batik khas daerahnya, yakni Sasirangan yang merupakan kain khas suku Banjar. Kain ini dahulu dipakai untuk kegiatan dan upacara adat masyakarat suku Banjar dan dianggap sebagai “obat” untuk orang yang terkena musibah.
Batik Sasirangan memiliki motif yang unik dan berbeda dengan motif batik dari Jawa dengan warna dan corak yang lebih variatif. Secara sekilas kita akan bisa membedakan motif batik Sasirangan dengan batik yang lain.
Siapa yang tak tahu batik tulis Lasem. Kain batik dari Kabupaten Rembang ini sudah lama dikenal masyarakat terkhusus para pecinta batik karena memiliki ciri khas motif dengan tingkat kerumitan yang tinggi.
Baca juga informasi lebih lanjut tentang batik tulis Lasem dengan klik disini
Motif batik Lasem sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Cina yang berpadu dengan budaya lokal sehingga menghasilkan perpaduan motif dan warna yang unik. Pada umumnya motif batik tulis Lasem memiliki unsur naga, bunga teratai dan motif lokal dengan warna merah khas yang bahannya hanya ada di Lasem.
Selain Pekalongan dan Jogja, salah satu kota di Indonesia yang mendapat julukan Kota Batik adalah Kota Pamekasan, karena daerah ini gencar dan intens dalam memasarkan kain batik. Bahkan pada tahun 2016, dalam sebuah acara Pamekasan pecahkan rekor MURI untuk batik tulis terpanjang yakni mencapai 1.530 meter.
Batik Pamekasan memiliki ciri khas yang unik, yaitu corak batik yang tidak monoton dan asimetris. Selain itu, kombinasi warna nya juga seringkali kontras dan beradu menjadi ketertarikan tersendiri bagi para pecinta batik tanah air dan mancanegara.