Tentang si Mata Air Cimincul berair bening. Seperti tempat-tempat wisata yang sudah lebih dulu tenar, Umbul Ponggok dan Umbul Manten di Klaten.
Menyusuri jalanan menuju Mata Air Cimincul, seperti bernostalgia akan masa kecil dulu. Tentang cerita-cerita pada masa liburan ke kampung halaman menuju rumah kakek nenek di pedesaan. Seperti inilah suasana khas alam yang akan dirasakan. Pemandangan hijau dari hamparan sawah, kali di pinggir sawah yang biasa menjadi tempat bermain, tentang gubuk-gubuk kecil yang menjadi tempat istirahat usai bekerja di sawah.
Bagi seseorang yang tinggal di kota mungkin tak pernah menemui masa kecil semacam itu. Namun bagi anak-anak pedesaan, masa kecil seperti ini cukup membuat rindu di masa sekarang. Atau ketika permainan-permainan zaman dulu mulai ditinggalkan. Namun, kecanggihan teknologi dan gedung-gedung tinggi dengan fasilitas modern, membuat orang-orang haus akan bumi hijau bernuansa alam. Nafas-nafas segar alam pedesaan.
Hal tersebut yang membuat wisatawan berbondong-bondong mengunjungi Air Mata Cimincul di Pasanggrahan, Subang. Seperti inilah tempat bermain anak-anak pedesaan zaman dulu yang ternyata dirindukan pula oleh orang-orang perkotaan. Adanya internet membuat orang-orang dapat mengontrol traveling mereka hanya dengan memantau gadget. Dimana ada tempat bagus, para wisatawan akan tergiring oleh hasrat alami. Tak ada batasan kata ‘jauh’ selama kemauan dan harapan itu masih ada.
Foto diambil dari blog Silmya
Namun ketika tempat-tempat indah itu telah beredar, tempat yang dulu sunyi dan sepi seperti tak ada lagi. Tempat-tempat tersembunyi itu kini menjadi ramai dikunjungi orang. Kini Mata Air Cimincul yang dulu adalah tempat biasa, telah berubah ramai. Ramai oleh pengunjung ataupun penjual.
Mungkin suatu hari nanti, kamu akan merindukan tempat-tempat tersebut tetap sepi seperti dulu. Tak dikenal orang dan tetap menjadi tempat yang bisa kamu akui sendiri.
Mata Air Cimincul, di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat
