Ingat Jimbaran, yang ada di otak saya adalah tatanan meja dan kursi yang berada di bibir pantai, pandangan tak terbatas dinding, menggunakan penerangan lilin yang membuat jadi romantis. Suasana ini menyatukan dua perbedaan yang ada, antara wisatawan lokal dan luar negeri, serta hidangan seafood yang membuat air liur menetes.
Dua kali mengunjungi Bali, 2 kali pula saya melewatkan kesempatan untuk makan di Menega Cafe. Untuk ketiga kalinya kemarin, tujuan saya akhirnya terlaksana.
Saya sengaja datang sebelum senja untuk memesan tempat duduk terlebih dulu. Pasalnya, Menega Cafe selalu ramai oleh pengunjung. Salah-salah saya bisa gagal untuk makan di tempat ini. Setelah memesan tempat duduk, saya memilih langsung beberapa seafood mentah yang akan disantap.
Saya tak perlu khawatir dengan kualitas seafood di sini, karena dijamin semua seafood disediakan dalam keadaan masih segar dan belum terlalu lama diangkat dari air laut.
Sabar menunggu makanan datang, di sini saya bisa menikmati sunset pantai dan mengobrol santai dengan nyaman. Cukup lama sih makanan itu bisa tersaji di depan meja, tapi itu tidak masalah dengan suasana cafe di ruang terbuka seperti ini.
Saatnya makan!
Makanan itu tersaji dengan cantik di meja. Menjadi tidak sabar untuk segera melahapnya karena perut saya pun sudah mulai berbunyi.
Menu khas ala Menega Cafe adalah dengan cara pemasakan ‘dibakar’. Ada menu paketan yang bisa dipilih, namun saya memilih untuk membeli satuan saja agar lebih puas. Ada 1 kg udang, 1 kg cumi, 500 gram lobster, dan 1 kg calm dengan minuman es kelapa muda.
Setiap pembelian seafood, akan mendapatkan sepaket dengan nasi, buah segar, cah kangkung, dan kacang.
Harganya cukup terjangkau untuk bisa menikmati lezatnya seafood
segar ini. Menu kesukaan saya adalah lobster bakar. Lobster ini memiliki daging banyak. Dipadu dengan bumbu khas Menega Cafe membuat semua bagian lobster merata dengan bumbu tersebut. Bumbu-bumbu meresap sempurna hingga tidak ada bagian yang hambar.
Rasa cah kangkung di Menega Cafe juga begitu berbeda dari cah kangkung yang biasa saya makan di tempat-tempat lain. Rasanya begitu renyah dan sedap.
Untuk merasakan makanan mewah seperti ini di tempat yang unik di hamparan pasir bibir pantai dengan harga yang terjangkau, liburan saya kali ini tidak menimbulkan penyesalan seperti tahun lalu.
Beruntung saya tidak memiliki kolesterol yang tinggi. Namun saya juga harus berhati0hati dengan kandungan kolesterol yang terdapat banyak di seafood.