Kalau Cara Liburanmu Malah Merusak, Lebih Baik Tidur Saja di Rumah

Liburan memang untuk senang-senang, tapi bukan dengan cara yang membuat orang lain susah.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Liburan? Atau tidur di rumah? Foto CC Porapak Apichodilok

Kalau cara liburanmu malah merusak, lebih baik tidur saja di rumah

Tiga orang yang duduk di bagian tengah mobil nampak tertawa-tawa sembari memegang botol minuman keras. Salah seorang dari mereka coba memancing hewan-hewan jinak seperti rusa dan kijang yang mendekati mobil mereka dengan menggunakan wortel. Ada satu rusa mendekat. Saat rusa tersebut membuka mulut untuk memakan wortel, orang tadi menuangkan minuman dalam botol berlabel minuman beralkohol ke mulut si rusa. Teman-temannya bersorak sambil tertawa.

Adegan tadi terekam dalam sebuah video yang viral di Instagram 2 hari terakhir ini. Viralnya video tersebut berawal saat pemilik akun Instagram @alyccaaa dan @philipbiondi membuat stories di Instagram. Video stories tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun @doniherdaru, seorang aktivis pencinta binatang Animal Defenders, pada Selasa (14/11/2017) malam.

Aksi mereka diduga dilakukan saat Safari Journey di Taman Safari, Cisarua, Bogor. Sekadar informasi, saat Safari Journey, pengunjung bisa berkeliling area Taman Safari naik mobil dan melihat aneka hewan serta memberikan makanan.

Baca selengkapnya, Para ABG yang tega mencekokkan minuman keras ke hewan-hewan di Taman Safari.

Si pembuat stories, @alyccaaa, sempat mengunggah permintaan maaf di Instagram.

Saya atas nama pribadi yg merekam kejadian tadi siang di Safari Indonesia, meminta maaf sebesar2nya ats tindakan td siang yg sudah viral, Terimakasih sudah mengingatkan ttg kebodohan saya dan teman saya @philipbiondi, akan sy jadikan pelajaran berarti kedepannya…maaf atas kejadian yg sy rekam tadi siang… Jika berkenan Mohon diMaafkan… krn bagaimanapun saya juga manusia, yg sangat mungkin utk melakukan kesalahan dan sefatal ini.

Beberapa netizen menyayangkan mengapa mereka bisa sampai membawa minuman keras ke dalam area Taman Safari. Sebenarnya, tak perlu juga sampai Taman Safari harus menuliskan larangan: ‘Dilarang mencekokkan minuman keras ke binatang di Taman Safari’. Tanpa ada larangan seperti itupun cukup jelas untuk orang-orang yang terdidik, memberi minuman keras pada binatang adalah hal terlarang.

Atau seperti kasus vandalisme di gunung, corat-coret  batu dan pohon. Tanpa perlu pengelola mengeluarkan larangan, semestinya semua pendaki tahu hal tersebut tidak boleh dilakukan. Logikanya, corat-coret sembarangan di dinding rumah orang saja kita tahu itu tidak boleh, apalagi corat-coret di alam bebas yang jadi ‘rumah’ semua pendaki.

Hal ini kembali lagi pada niat dan motivasi awal orang liburan. Jika memang Kamu jalan-jalan, traveling ke sana kemari hanya karena mengikuti tren, tanpa tahu di mana asyiknya, liburanmu sampai kapanpun akan hambar. Jadilah akhirnya Kamu mencoba-coba hal lain yang Kamu anggap asyik. Hal yang bisa saja itu merugikan pihak lain.

Baca selengkapnya, Traveling demi pamer di sosial media, baikkah?

Melakukan sesuatu karena hasrat yang tumbuh dalam diri semestinya jadi hal paling menyenangkan. Begitu pula dengan traveling, aktivitas yang (seharusnya) menjadikan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. 

Saat si A bercerita tentang matahari terbit di Bromo sangat indah, bawah laut Pulau Alor disebut sebagai “surga yang nyata”, atau gradasi laut di Raja Ampat yang menggetarkan hati, Kamu yang awalnya sama sekali tak tertarik dengan dunia luar, tetiba penasaran. Supaya tidak disebut sebagai orang yang ketinggalan zaman. 

Betul bahwa mau liburan atau tidak, adalah hak tiap orang. Tapi kalau Kamu traveling hanya untuk mengikuti tren, masuk ke “dunia” yang pada awalnya bukan duniamu, bisakah Kamu mencintai itu sepenuh hati?

Banyak destinasi wisata yang mulai rusak oleh aksi para vandalis ataupun sampah yang menumpuk. Mengapa demikian? Karena mulai banyak orang yang berkunjung hanya untuk mengikuti tren dan tak sungguh-sungguh mencintai destinasi dan alam yang mereka kunjungi. Mereka tak paham sedang apa, dan untuk apa mereka datang ke situ.

Sebagai generasi terdidik, jadilah wisatawan yang baik, tak perlu banyak tingkah demi dibilang asyik. Liburan memang untuk senang-senang, tapi bukan dengan cara menyusahkan orang.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU