Saat Belanda masih menguasai Indonesia, Jakarta belum ada. Yang ada kala itu adalah Batavia. Awal tahun 1900-an Batavia sudah cukup maju karena menjadi ibukota Hindia Belanda kala itu. Berbagai fasilitas publik pun sudah tersedia dengan baik, mulai dari bangunan besar, jalanan yang mulus hingga berbagai fasilitas publik lainnya. Bahkan sampai kini banyak bangunan peninggalan Belanda yang akhirnya diubah menjadi kantor pemerintahan bahkan istana negara. Jika melihat beberapa foto Jakarta tempo dulu, rasanya justru ingin kembali ke suasana masa itu.
Saat di mana Jakarta belum macet dan belum penuh dengan bangunan pencakar langit. Sudut-sudut kota juga masih banyak yang terlihat kosong tak seperti sekarang yang sudah hampir penuh dengan bangunan di seluruh sudutnya.
Berikut ini adalah beberapa foto Jakarta tempo dulu yang selalu membuat rindu. Foto-foto ini bersumber dari KITLV Leiden yang kemudian dipublish ulang oleh akun Twitter @potretlawas.
Ini adalah potret lawas Jakarta sekitar tahun 1930-1940an. Aliran sungai di Batavia ini masih bisa dipakai untuk mandi dan cuci warga sekitarnya.
Penampakan oplet jadul yang bertuliskan kata bijak ¨Time is Money¨. Foto ini diambil sekitar tahun 1930 – 1940an. Oplet ini pernah dipopulerkan dalam film Si Doel pada tahun 1994.
Siapa sangka kawasan Tanah Abang memang sudah ramai sejak dulu. Bahkan menurut catatansejarah kawasan ini sudah mulai ramai sejak abad 18.
Banjir di Jakarta ternyata bukan hanya terjadi di masa kini. Sekitar tahun 1930 – 1940an bahkan sudah kerap terjadi banjir di Jakarta.
Ini adalah potret Jalan Majapahit, Jakarta Pusat. Kala malam hari suasana seperti di Eropa. Dulu nama jalan ini adalah Rijkwikstraat.
Penampakan Gendung Harmonie ditahun 1880. Saat ini gedung ini telah dibongkar dan digunakan untuk perluasan gedung parkir Setneg.
Batavia juga punya pabrik candu yang beroperasi pada awal abad ke 20. Kini bangunan tersebut menjadi bagian dari kampus UI Salemba.