Sebagai ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh memang tak pernah sepi. Apalagi Banda Aceh menjadi pusat ekonomi, politik, sosial, dan budaya Povinsi Aceh.
Wisata Banda Aceh juga lengkap, ada wisata alam, sejarah, hingga wisata kota. Tak heran Banda Aceh makin diminati sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Sumatera Utara.
Agar perjalanan selama di Banda Aceh makin sempurna, cobalah cicipi 7 kuliner khas Banda Aceh ini saat berada di sana:
Seperti namanya, Ayam Tangkap adalah kuliner yang berbahan dasar ayam. Ayam ini lalu dibumbui dengan bermacam rempah seperti daun temurui, bawang merah, bawang putih, dan cabai hijau. Daun temuruinya biasanya disajikan dalam jumlah banyak sehingga terlihat seperti ayam yang tertangkap. Ini alasan mengapa ayam ini diberi nama Ayam Tangkap.
Ayam Tangkap bisanya disajikan dengan bumbu kecap dan nasi yang masih hangat dengan ukuran satu ayam utuh. Harga per paketnya bisanya dibanderol seharga Rp 60 ribu per ekor. Bisa dinikmati oleh 4-5 orang.
Kita bisa menikmati Ayam Tangkap ini di RM Aceh Rayeuk, RM Cut Dek dan RM Hasan.
Nama kuliner Banda Aceh satu ini memang sudah tidak asing lagi di telinga karena di berbagai daerah banyak yang menjualnya.
Mie Aceh di kota asalnya disajikan dengan irisan daging dan seafood yang digoreng bersama dengan mie yang ukurannya cukup besar dan tebal dan bumbu yang beragam. Wisatawan dapat merasakan kuliner ini di RM Mie Razali di Peunayong.
Meskipun kita sudah pernah mencicipi Mie Aceh di daerah lain tapi janganlah lupa mencicipi kuliner Mie Aceh langsung di Banda Aceh.
Kuah Beulangong bisa diartikan sebagai Kari khas Aceh. Kuliner satu ini merupakan kuliner khas Aceh Besar. Beulangong sendiri merupakan sebuatan warga Aceh untuk menyebut sebuah belangga besar yang digunakan untuk memasak kari ini.
Aroma kuliner ini sangat sedap karena menggunakan bumbu dan rempah-rempah yang beragam. Yang membedakan kari khas Aceh ini dengan yang lain adalah kuahnya tidak menggunakan santan melainkan menggunakan kelapa yang diparut dan dioseng bersama bumbunya.
Biasanya Beulangong disajikan dengan potongan daging ayam, sapi, atau kambing dan es timun yang segar yang juga dijual di rumah makan yang bisa membantu wisatawan menetralisir kadar kolesterol.
Kuwah Pliek U merupakan kuliner yang memiliki visual mirip dengan gulai. Bedanya, gulai khas Aceh ini dilengkap dengan daun dan buah mlinjo, kacang panjang, kacang tanah, daun singkong, daun pepaya, dan daun kecombrang. Kadang bahkan diberi chu atau sejenis siput sungai.
Kuliner ini dulunya adalah kuliner kerajaan di Aceh tapi kini sudah menyebar menjadi kuliner yang bisa dinikmati oleh siapapun.
Biasanya kuliner ini disajikan saat ada acara besar seperti hajatan.
Ikan Kayu merupakan kuliner yang sudah cukup lama menjadi makanan yang dinikmati oleh masyarakat Aceh. Kuliner ini disebut ‘eungkot keumamah’ dalam bahasa Aceh. Biasanya disajikan bersama gulai khas Aceh.
Ikan ini harganya terjangkau dan bisa menjadi buah tangan untuk keluarga di rumah karena harganya terjangkau dan tahan lama hingga setahun. Kuliner ini bisa ditemukan di berbagai toko oleh-oleh di Aceh.
Satu lagi kuliner yang bisa menjadi pilihan oleh-oleh untuk sahabat atau keluarga di rumah usai traveling ke Aceh adalah Kue Bhoi. Kue ini merupakan kuliner tradisional Aceh yang memiliki berbagai bentuk lucu seperti bunga, binatang, ikan dan bentuk lainnya.
Selain Kue Bhoi, sebenarnya kita juga bisa membeli oleh-oleh atau kuliner Banda Aceh lainnya seperti pisang sale, manisan pala, atau pun meuseukat. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau.
Sate Matang adalah kuliner Banda Aceh yang banyak diburu oleh wisatawan.
Sate Matang disajikan dengan kuah kaldu yang gurih. Minuman yang cocok menjadi teman makan sate matang ini adalah Kopi Susu khas Aceh sambil nongkrong.
Sate ini dijual di kedai Sate Matang Dek Wan di Jalan Teungku Imum Lungbata. Wisatawan dapat merasakan kuliner unik dan lezat ini hanya dengan merogoh kocek sekitar Rp 25 ribu.