Kemeriahan Jember Fashion Carnaval 2017. Jokowi Harapkan Semua Daerah Mampu Menyelenggarakan Event Ini

Jember Fashion Carnaval diminta menjadi acuan bagi Kemenpar dan Kemendikbud untuk diselenggarakan di berbagai daerah lain.

SHARE :

Ditulis Oleh: Faiz Abi

Setelah diresmikan dan dibuka pada Rabu (9/8), di Jl. Sudirman Jember, perhelatan karnaval busana yang diadakan setiap tahun di Kab. Jember, Jawa Timur, yaitu Jember Fashion Carnaval (JFC) mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia, maupun dunia. Bahkan setelah berlangsungnya JFC pada 9-13 Agustus kemarin, JFC sudah diakui sebagai event karnaval ketiga terbesar di dunia.

Melansir CNN, Wakil Bupati Jember, A. Muqit Arief mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi kreativitas yang dibuat oleh peserta.

Saya sangat mengapresiasi kreativitas yang dibawakan para talent serta jajaran manajemen JFC yang semakin baik dari tahun ke tahun. Merupakan kebanggaan bagi kita semua mengetahui JFC kini berada di peringkat ketiga karnaval terbesar di dunia.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga hadir dalam gelaran JFC ke-16 tersebut. Beliau meminta Kemenpar dan Kemendikbud untuk bekerjasama dengan pemerintah dan penyelenggara di Jember agar bisa diselenggarakan di kota lain. Melansir Metrotv, Jokowi juga mengapresiasi karnaval ini dan menganggap tidak kalah dengan yang ada di Brazil.

Pertama kali JFC hadir

Awal mula JFC ini ketika Presiden JFC, Dynand Fariz menginginkan rumah mode yang akhirnya dibentuk pada tahun 1998. Kemudian pada tahun 2001 dimulai acara Pekan Mode Dynand Fariz yang merupakan acara bagi seluruh karyawannya memakai busana sesuai dengan trend yang ada saat itu selama sepekan. Pada tahun 2002, Pekan Mode tersebut digelar dengan kegiatan lain, yaitu berkeliling di alun-alun kota Jember. Dari hal tersebut Dynand mempunyai gagasan pembentukan JFC.

Pada 1 Januari 2003, JFC pertama diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota Jember dengan tema cowboy, punk, dan gypsy pada saat itu. JFC ke-4 pada tahun 2005 untuk pertama kalinya JFC mengangkat defile Archipelago sebagai opening defile. Hal tersebut dipertahankan dan ditingkatkan setiap tahunnya oleh Dynand.

Strategi yang digunakan pemerintah Kab. Jember dalam mempromosikan JFC adalah dengan cara 4E (Education, Entertainment, Exhibition, dan Economic Benefit). Melalui JFC pemerintah Jember mengharapkan adanya semangat yang timbul dari daerah lain untuk mengembangkan potensi yang dimiliki daerah masing-masing ke dalam perhelatan kelas dunia.

Selain itu JFC juga bisa dijadikan sebagai penelitian untuk permasalahan Fashion Carnaval, dan juga pengambilan foto dari fotografer lokal maupun mancanegara, sehingga Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat luar.

JFC dianggap sangat bermanfaat bagi Jember dari berbagai sisi. Jember menjadi destinasi wisata mode pertama di Indonesia. JFC secara intens dan simultan mengangkat tema tren busana dunia. Hal ini belum dimiliki daerah lain di Indonesia. Potensi yang dimiliki dapat memberikan berbagai macam efek terhadap perkonomian suatu daerah. 

Terbukti adanya peningkatan wisata yang datang ke Kab. Jember, wisatawan lokal yang datang pada tahun 2015 hanya 923 ribu, sedangkan pada tahun 2016 meningkat menjadi 1,3 juta wisatawan. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara pada tahun 2015 mampu mendatangkan 1,2 juta wisatawan, dan pada tahun 2016 mampu mendatangkan 2,7 ribu wisatawan mancanegara.

Hal tersebut tidak terlepas dari acara JFC sendiri yang tiap tahunnya juga mengalami peningkatan pengunjung. Tahun 2015, pengunjung JFC mencapai 326 ribu pengunjung, dan pada tahun 2016 lalu pengunjungnya meningkat mencapai 349 ribu pengunjung.

Menampilkan 10 tema yang mempresentasikan perjalanan JFC

Jember Fashion Carnaval. Sumber foto.

Tema yang diangkat pada perhelatannya yang ke-16 ini adalah “Victory”. Tema tersebut bernuansa 10 tema unik yang menggambarkan perjalanan JFC dalam meraih prestasi di level dunia dalam kategori nasional. Tema tersebut antara lain Srivijaya Empire, Bali, King of Papua, Mystical Toraja, Siger Crown Lampung, Borneo, Chronicle of Borobudur, Mythical Toraja, Wonderful of Betawi, dan Unity in Diversity.

Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, originalitas dan kostistensi selama 16 tahun sangat penting. Ditambah lagi JFC juga sudah menjuarai berbagai kompetisi karnaval di dunia.

Fakta-fakta Jember Fashion Carnaval

JFC sudah menjuarai berbagai macam kompetisi karnaval di dunia, namun selain itu masih banyak hal yang mungkin belum diketahui oleh masyarakat luas. Berikut adalah fakta-fakta yang menarik yang tim Phinemo dapatkan tentang acara Jember Fashion Carnaval ini.

#Kostum dibuat oleh peserta

Jember Fashion Carnaval. Sumber foto. 

Kostum peserta yang sangat istimewa-istimewa ini ternyata buatan mereka sendiri. Dynand hanya merundingkan dan menentukan tema yang bisa dijadikan kostum saja, selebihnya murni kreativitas para peserta.

#Berat kostum lebih dari 10kg

Keseruan Jember Fashion Carnaval. Sumber foto. 

Peserta yang mengikuti JFC memang memiliki semangat yang tinggi untuk memperkenalkan budaya asli daerahnya. Melalui sebuah kostum, mereka mempromosikan daerah-daerah mereka. Kostum-kostum yang mereka pakai rata-rata memiliki berat 10kg. Pada gelaran JFC tahun 2017, para peserta harus berjalan sejauh 1,5 km dengan membawa kostum seberat itu. Istimewa.

#Kostum peserta dikompetisikan

Jember Fashion Carnaval. Foto oleh jemberfashioncarnaval. 

Peserta yang mengikuti JFC ini juga berkesempatan mendapatkan penghargaan, karena kostum yang mereka kenakan akan dikompetisikan dan dinilai menjadi kostum terbaik. 

#Peserta juga mendapat pelatihan

Jember Fashion Carnaval. Sumber foto.

Peserta yang dapat berjalan dengan lincah dengan membawa kostum seberat 10kg tentu tidak secara tiba-tiba begitu saja. Para peserta juga mendapat pelatihan sebelum melakukan karnaval. Mereka juga diajarkan bagaimana membuat kostum yang bagus tanpa mengeluarkan modal yang banyak. Selain itu para peserta juga mendapat alat make-up sampai bagaimana menggunakannya yang kemudian bisa mereka gunakan sebelum tampil.

#JFC pernah meraih 11 penghargaan tingkat internasional

Chronicle of Borobudur di ajang Miss Universe 2014. Sumber foto.

Kostum-kostum yang dipakai peserta tersebut dikompetisikan, bahkan sampai tingkat internasional. Antara lain:

***

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU