Kegiatan Prewedding di Pantai Bali memang sudah menjadi hal biasa. Namun kegiatan ini kini mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat lantaran pemilihan spot yang membahayakan para calon pengantin seperti di tebing atau di pinggir pantai. Para pelaku usaha jasa fotografi prewedding pun diminta untuk memperhatikan keselamatan calon mempelai saat melakukan pengambilan gambar.
Kepala Dinas Pariwisata Badung, Made Badra mengatakan telah mengimbau para pelaku jasa usaha jasa pemotretan prewedding agar berhati-hati apalagi pada cuaca seperti sekarang ini yang cukup ekstrem.
“Kami juga telah membicarakan hal ini dengan pihak Bali Wedding Association, mereka sepakat untuk melakukan pre-wed di tempat yang lebih aman,” ujarnya pada Minggu (29/7/2018) dilansir dari bali.bisnis.com.
Badra menambahkan, keselamatan para pasangan yang sedang melakukan prewedding adalah hal yang utama.
Para pelaku bisnis fotografi prewedding pun sepakat tidak melakukan pemotretan di atas tebing karang yang membahayakan, melainkan tempat yang aman. Apalagi saat musim gelombang besar seperti sekarang ini.
Kini kegiatan foto prewedding di Pantai Bali dilakukan di tempat yang lebih terbuka sehingga aman dan tidak berisiko.
Kegiatan prewedding di Pantai Bali sendiri bukan hanya dilakukan oleh warga lokal saja, tapi domestik dan mancanegara. Mereka kebanyakan adalah pasangan muda yang ingin tampil serasi di pinggir pantai dan tebing.
“Boleh saja mereka minta, tapi pelaku usaha atau fotografer yang melayani langsung perlu memberikan saran tentang keamanan dan keselamatan,” Ujar Badra memberikan solusi.
Pasangan muda yang sering memilih pantai dan tebing untuk foto prewedding mereka kebanyakan dari Korea, India, Jepang, dan Australia. Kawasan yang sering dipilih diantaranya adalah waterblow Nusa Dua, Pantai Balangan, Pantai Padang-padang, dan tebing di Uluwatu.