Acara tahunan Arak-arakan Sam Poo akan kembali digelar selama dua hari berturut-turut mulai besok Jum’at 21 Juli sampai dengan 22 Juli 2017 yang bertempat di Klenteng Tay Kak Sie dan Klenteng Agung Sam Poo Kong. Arak-arakan ini merupakan peringatan dari kedatangan Laksamana Cheng Ho di Semarang. Nah bagi kalian yang belum tahu bagaimana sejarah datangnya Laksamana Cheng Ho di Indonesia dan di Semarang, yuk baca sejarah singkatnya berikut ini.
Laksamana Cheng Ho merupakan seorang pelaut dan penjelajah terkenal yang berasal dari Tiongkok, yang telah melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433. Cheng Ho melakukan eskpedisi ke berbagai daerah di benua Asia dan Afrika, antara lain Vietnam, Taiwan, Sri Lanka, India, Persia, Arab, Afrika dan Indonesia.
Cheng Ho pernah mengunjungi Kepulauan Indonesia sebanyak tujuh kali. Ketika mengunjungi Samudra Pasai, beliau memberikan sebuah lonceng raksasa kepada Sultan Aceh. Lonceng tersebut diberi nama “Cakra Donya”, kini lonceng tersebut tersimpan di Museum Banda Aceh. Kemudian pada tahun 1415, Cheng Ho berlabuh ke Muara Jati, yang sekarang kita kenal dengan Cirebon, dan beliau juga memberikan bebrapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon, salah satunya sebuah piring bertuliskan Ayat Kursi yang sampai sekarang masih tersimpan rapih di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pernah dalam perjalanan ekspedisinya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong yang merupakan salah satu orang kepercayaan Laksamana Cheng Ho mengalami sakit keras. Kemudian Wang Jinghong turun dan menetap di Semarang. Sebagai salah satu bukti bahwa Cheng Ho pernah datang ke Semarang antara lain adalah Klenteng Sam Poo Kong serta Patung yang disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Poo Kong.
Dari kedatangannya di Semarang tersebut, maka setiap tahun warga Semarang melakukan peringatan terhadap kedatangan Laksamana Cheng Ho dengan melaksanakan Arak-arakan Sam Poo.