Kehidupan orang eskimo tidak terlalu terpengaruh modernisasi, termasuk mengenai urusan seksualitas dan pernikahan. Hal seperti bertukar istri adalah hal yang biasa dilakukan.
Meskipun orang Eskimo sudah terbuka pada topik mengenai seksualitas, topik lain seperti LGBT masih tabu di kalangan mereka.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tradisi seksualitas orang eskimo, kita perlu tahu lebih dulu siapa itu orang Eskimo.
Istilah “eskimo” mengacu pada penduduk asli wilayah Artik bagian utara dan subartik bagian dari Amerika Utara, Greenland, dan Siberia. Eskimo apada dasarnya adalah ‘wadah’ untuk kelompok dan suku tertentu yang dikenal sebagai Inuits, Aleuts, Yupik, atau banyak nama lainnya tergantung pada lokasi serta latar belakang linguistik dan budaya.
Dilansir dari media online mancanegara, Ranker.com, berikut beberapa kebiasaan seksualitas zaman dulu orang eskimo yang mungkin dianggap mengerikan oleh orang-orang modern:
Orang eskimo menganggap teman mereka sebagai ‘saudara’ dan saling berbagi, bahkan termasuk berbagi istri mereka.
Terkadang, saat seorang pria eskimo harus pergi berburu, temannya bisa menggantikannya untuk menemani istrinya yang kesepian.
Seorang istri pria eskimo yang tidur dengan pria lain sudah jadi hal yang biasa, Bahkan jika nantinya si istri hamil dan melahirkan anak yang bukan hasil hubungan dengan suaminya, itu tidak akan menjadi stigma negatif di tengah masyarakat eskimo.
Dulu, di sana memiliki lebih dari satu istri bagi pria eskimo adalah bukti kekayaan. Kini poligami memang tak semarak dulu, tapi bukan berarti telah menghilang.
Untuk menghadapi pernikahan, pemuda eskimo akan tinggal dengan calon istrinya. Mereka melakukan berbagai kegiatan bersama, sekitar satu tahun sebelum menikah.
Selama masa ini, pasangan calon pengantin akan memulai kehidupan seks mereka. Hal ini adalah saat yang tepat bagi pemuda eskimo untuk membuktikan sisi kejantanannya pada keluarga calon mempelai wanita.
Hal ini biasa dilakukan oleh para orang dewasa qipi di Artik Timur. Mereka memberikan contoh pada anak-anaknya, bagaimana cara berhubungan badan.
Pada tradisi kuno ini, Shaman, tokoh adat/agama di masyarakat mereka, akan melakukan satu ritual di dalam 1 iglo (rumah es). Setelah memberikan instruksi untuk mematikan sumber cahaya, semua orang di dalam ruang melakukan hubungan badan secara acak, tanpa mengetahui siapa identitas orang tersebut. Menurut banyak sumber, tradisi ini sudah tidak dilakukan lagi di era sekarang.