Indonesia memiliki lebih dari 1300 suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dan 300 kelompok etnis. Dari ribuan suku tersebut, Suku Jawa menjadi kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Mereka pun tersebar di banyak pulau di Indonesia. Tak heran, di mana pun Anda menginjakkan kaki, orang Jawa begitu mudah di temui.
Selain terkenal banyak orang Jawa yang bertransmigrasi, mereka pun terkenal dengan sifat dan kebiasaan orang Jawa yang menunjung tinggi sopan santun, tatakrama dan kelembutannya.
Cara menyapanya pun tak melulu memanggil nama. Sering kali mereka hanya mengangguk dan tersenyum ketika berpapasan dengan teman atau kerabat yang dikenal. Bahkan, bule yang tak begitu dikenalnya pun disapa. Hanya dengan senyuman dan anggukan kepala.
Meski orang Jawa suka menyapa terlebih dahulu. Namun, mereka adalah orang yang pemalu dan sungkan saat berada di lingkungan baru. Bila sudah diajak ngobrol, biasanya mereka akan nyaman dan suka berbincang banyak hal.
Salah satu contohnya, orang Jawa akan membungkukkan badan saat berjalan melewati orang yang lebih tua. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan.
Mereka mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan dan berdedikasi tinggi terhadap apa yang dibebankan padanya. Tak melakukan hal-hal aneh juga.
Apapun yang digariskan kepada mereka mulai dari jodoh, harta kekayaan, dan jabatan diterima apa adanya. Ya, meski sesekali mereka mengeluh, pada akhirnya pun hanya bisa menerima.
Bila Anda punya teman orang Jawa, perhatikanlah. Sekalipun mereka terkena musibah yang teramat berat, selalu ada nilai positif yang diambilnya. Misalnya saat kecelakaan menimpa, motor rusak, kaki patah. Mereka pasti akan tetap bersyukur dengan berkata ‘Untung masih diberikan hidup atau untuk hanya motor dan kaki yang patah’.
Kehidupan dijalani seolah tanpa beban meski pun banyak tanggungan. Seolah, orang Jawa ini hanya hidup untuk hari ini.
Banyak orang Jawa yang berpinsip, lebih baik mengalah untuk menjaga keharmonisan. Hindari konflik agar kehidupan tetap rukun dan damai.
Banyak sekali tradisi-tradisi yang berawal dari leluhur jawa yang masih lestari dan dilakukan sampai sekarang. Beberapa tradisi tersebut merupakan simbol-simbol dari suatu peristiwa penting dimasa lalu atau bentuk rasa syukur yang dibingkai dalam sebuah acara misalnya ritual Sedekah Bumi, Sedekah Laut, dan banyak lainnya.
Sebenarnya, jika dinalar, mitos-mitos yang dipercayai orang Jawa hanyalah bagian dari aturan tatanan kehidupan agar kehidupan selaras secara vertikal maupun horizontal. Dengan adanya mitos atau pun larangan perbuatan, unggah-ungguh atau nilai kesopanan bisa tetap terjaga.
Meski zaman sudah semakin maju, namun masih banyak dijumpai orang Jawa yang berbicara menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan nilai kesopanan. Seperti yang diketahui, Bahasa Jawa memiliki hirarki sesuai dengan siapa mereka berbicara. Mulai dari ngoko (bahasa sehari-hari) hingga pada tingkatan tertinggi krama inggil yang digunakan untuk meninggikan derajat lawan bicara.
***
Kesebelas kebiasaan dan sifat orang Jawa di atas memang tak selalu ada atau pun melekat pada setiap orang Jawa. Namun, rata-rata dari orang Jawa memang memiliki karakter demikian.