Seorang pegawai hotel Bali hebohkan dunia sosial media. Video percakapan antara pegawai hotel Bali dengan customer-nya tiba-tiba viral di beberapa hari lalu. Dalam video tersebut, oknum pegawai hotel Bali diduga menawarkan hal tidak senonoh kepada seorang tamu hotel asal Selandia Baru.
Awalnya, tamu hotel yang bernama Aneta Baker ini berdiskusi dengan oknum pegawai hotel Bali untuk meminta pengembalian uang (refund) atas kelebihan kamar selama satu malam yang telah dibebankan kepadanya saat liburan di Bali.
Dalam video tersebut, oknum pegawai hotel Bali berbaju biru menawarkan penggantian uang menggunakan uang pribadinya sendiri. Asalkan, Aneta Baker mau melakukan hal yang ditawarkan kepadanya.
Selepas kejadian itu, Aneta Baker melaporkan oknum petugas hotel.
Melansir dari Bali TribunNews, Direktur Eksekutif PHRI Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen mengatakan pihaknya sangat menyesal terkait hal ini. Apalagi saat ini Bali sedang menggaungkan pariwisata Bali agar pulih kembali semenjak adanya bencana erupsi Gunung Agung. Kejadian ini tentu merugikan banyak pihak, khususnya Bali, dan Indonesia pada umumnya.
Senada dengan Ida Bagus Purwa Sidemen, dilansir dari CNN, Marketing Komunikasi Ramada Hotel pun sangat menyayangkan kejadian ini. Ramada Hotel mengaku menyesal dan tidak akan memaafkan perilaku oknum petugas tersebut.
Sekarang ini, oknum petugas hotel nakal itu tak lagi bekerja di Ramada Hotel.
Jika membahas kasus ini, awal mula permasalahan berasal dari permintaan pengembalian uang (refund) atas kelebihan bermalam di hotel. Dalam dunia perhotelan, setiap hotel memang memiliki kebijakan tersendiri berkaitan dengan aturan refund.
Hanya saja, pengembalian uang atau refund tak bisa diberikan begitu saja tanpa alasan yang jelas. Kita bisa mengajukan dan mendapatkan refund apabila hotel yang ditinggali sedang terkena bencana, terjadi perang, atau kasus-kasus lain yang membahayakan nyawa.
Contoh lainnya, semisal petugas hotel melakukan kesalahan fatal atau fasilitas kamar yang diberikan rusak dan membahayakan, tamu hotel berhak meminta refund. Itu pun kalau hanya sebatas fasilitas hotel yang rusak, staff hotel hanya bersedia memindahkan kamar atau memperbaikinya. Jadi, meminta uang refund bukan semudah tiba-tiba ingin check out dan meminta uang kelebihan bermalam.
Menurut Assistant Manager Communication Crowne Plaza Hotel Semarang, Melia Mulyo, aturan pengembalian uang atau refund atas kamar yang sudah dipesan, tergantung pada hotel yang bersangkutan karena setiap hotel punya kebijakan yang berbeda-beda.
Sedangkan terkait dengan perilaku nakal onkum petugas hotel ini memang tak bisa dibenarkan. Petugas hotel di manapun memiliki etika khusus yang harus dipatuhi, seperti senyum kepada tamu, berbicara dengan ramah, memberikan bantuan kepada para tamu merupakan beberapa hal wajib yang harus dilakukan petugas hotel kepada tamu.
Kemudian, di sisi lain, ada juga hal-hal yang tak boleh dilakukan petugas hotel, seperti mengajak tamu melakukan hal-hal yang tidak senonoh jelas tak boleh dilakukan.
Tak hanya di hotel, hal ini pun berlaku di instansi manapun.
Membagikan informasi pribadi tamu hotel kepada orang yang tak memiliki kepentingan pun tak boleh dilakukan. Salah satu contoh, misal membeberkan informasi keberadaan artis yang bermalam di suatu hotel kepada orang lain.
Selain itu, jika petugas hotel bertindak atas nama pribadi dan tindakan yang dilakukan bisa mempengaruhi reputasi hotel, maka hal tersebut pun sudah melanggar aturan yang ditetapkan.