Untk Kamu yang weekend ini sedang jalan-jalan di Jogja, ada Jogja International Street Performance 2017, event seru yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Jogja International Street Performance (JISP) kembali digelar pada tanggal 24 – 25 September 2017 dengan tema Jogja The Dancing City. Tema itu diambil karena Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia di mana kesenian tumbuh subur di dalamnya.
JISP sendiri merupakan acara seni pertunjukan internasional tahunan yang dirancang oleh seniman dari Yogyakarta dan Dinas Pariwisata DIY, serta melibatkan seniman dari seluruh dunia.
Jogja International Street Performance 2017 diharapkan bisa menjadi alternatif bagi kegiatan seni yang memberi performance artist ruang baru untuk berkreasi.
Dengan diadakannya Jogja International Street Performance ini diharapkan bisa menjadi ajang kegiatan seni dan ruang baru bagi seniman seni pertunjukan selain itu juga bisa menambah jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
“Event JISP ini berskala internasional dan berkonsep Dance on Public, digelar di tempat umum untuk menghilangkan jarak antara seniman tari dengan masyarakat. Kedekatan masyarakat sebagai pendukung utama produk seni budaya menjadi sasaran yang sangat penting dalam event ini,” ujar Aris Riyanta, Kepala Dinas Pariwisata DIY Yogyakarta.
Event yang sudah kelima kalinya digelar di Jogja ini sudah diikuti oleh kurang lebih 25 kelompok tari kontemporer, tradisi, dan pop dari seluruh Indonesia, diantaranya Bellacoustic dari Kalimantan Tengah, Daya Presta dari Jakarta, Topeng Losari dari Cirebon, Nian Tanah dari NTT, Kampuseni dari Bangka, dan lainnya. Selain diikuti oleh kelompok tari dari seluruh Indonesia, JISP juga diikuti juga oleh beberapa kelompok tari dari luar negeri.
JISP 2017 akan berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 24-25 September 2017 di titik-titik ruang publik seperti di Plaza Monumen SO 1 Maret Yogyakarta , Area parkir Jl. Mangkubumi (utara Hotel Grand Zuri) dan Halaman kantor harian KR.
Pembukaan JISP diadakan di Monumen SO 1 maret (24/9) pukul 19.00 WIB dan dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan kesenian dari berbagai negara dan akan melibatkan banyak seniman seni.
Pada hari pertama, bertempat di Monumen Serangan Umum 1 Maret, ada beberapa kelompok tari yang akan tampil secara bergantian, di antaranya Satria Ayodya, Phoenix Dance dari Semarang, Rangranga dance dari Sri Lanka, Singapore dance, Malaysia dance, Daya Presta Betawi dari Jakarta , Philiphines dance, dan Belacoustic Ethno dari Kalimantan Tengah.
Ada juga panggung terbuka, di pedestrian Jalan Mangkubumi dan Jalan Malioboro. Selama 2 hari pagelaran, ditampilkan Rina Takahashi Jepang, Taiwan dance performance, Devy Savitri, Mila Art Dance, Sanggar Kinanti Sekar, Kontingen Kampuseni Bangka, Nian Tanah NTT, Alvin Lie, Jun amanto Jepang, Artha Dance, dan Sanggar Anak Tembi.
Selain di pedestrian Jalan Mangkubumi dan Jalan Malioboro, panggung terbuka lainnya juga ada di Tugu Pal Putih, Concert Hall Taban Budaya Yogya, Stage Trisik (Depan Kantor Kedaulatan Rakyat), Stage Gedruk (Depan Harper Hotel). Di lokasi-lokasi tersebut sejak pukul 16.00 WIB secara bergiliran para seniman tampil membawakan kreasi andalannya.