Belum lama ini, The Economist Intelligence Unit mengeluarkan daftar kota paling aman di dunia tahun 2017. Hasil yang dibagikan tersebut merupakan hasil penelitian terhadap 60 kota di dunia.
Ada 49 indikator yang mempengaruhi apakah kota tersebut termasuk dalam kategori aman atau tidak. Keempat puluh sembilan indikator tersebut mencakup pengamanan digital, keamanan kesehatan, keamanan infrastruktur, dan keamanan personal.
Dari hasil yang dikeluarkan The Economist tersebut, Tokyo berada di peringkat tertinggi sebagai kota teraman dunia. Disusul Singapura di posisi kedua dan Osaka berada di peringkat ketiga. Daftar selengkapnya ada pada tweet yang diposting oleh The Spectator Index pada 13 Maret 2018, berikut ini;
Safest cities, 2017. (out of 60 cities)
1. Tokyo
2. Singapore
3. Osaka6. Sydney
10. Zurich
11. Frankfurt
15. San Francisco
18. LA
19. Chicago
20. London
21. NYC
24. Paris
27. Rome
32. Beijing
36. Shanghai
40. Istanbul
41. Moscow
43. Delhi
47. Riyadh
57. Jakarta(Economist)
— The Spectator Index (@spectatorindex) March 12, 2018
Namun, daftar yang dikeluarkan oleh The Economist Intelligence Unit tuai protes dari para linimasa twitter. Hal ini dikarenakan daftar The Economist Intelligence Unit menempatkan kota Jakarta berada di posisi 4 terbawah, tepatnya di posisi 57. Setelah Jakarta, terdapat Dhaka, Yangon, dan Karachi.
Netizen merasa tak yakin dengan laporan yang dikeluarkan The Economist ini. Sebagai kota tak aman, Jakarta seharusnya jauh lebih aman jika dibandingkan dengan Chicago yang berada di posisi 19. Itu adalah asumsi para netizen yang mungkin pernah punya pengalaman tinggal di Chicago atau mengikuti perkembangan kriminalitas di sana.
Melansir dari city-data.com, pada tahun 2017 per 100.000 penduduk di Chicago sebanyak 640 penduduk berpotensi mengalami tindakan kriminal. Sebaliknya, di Jakarta per 190 dari 100.000 penduduk terancam keselamatannya. Netizen pun mempertanyakan, kenapa bisa Jakarta yang cukup aman ini berada di peringkat lebih jauh dari Chicago?
Namun, sepertinya netizen kurang memahami latar belakang indikator apa saja yang dijadikan pertimbangan untuk menjadi kota teraman. Selain faktor keamanan personal, ada faktor lain yang jadi pertimbangan seperti yang disebutkan di atas.
Apapun hasil yang dicapai Jakarta, valid atau pun tidak hasil survey yang dilakukan The Economist Intelligence, hasil ini harus menjadi pelecut untuk meningkatkan keamanan di Jakarta agar warga, wisatawan lokal, dan asing nyaman tinggal berlama-lama di Jakarta.