Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 tahun 2018 jatuh pada hari ini, Selasa 16 Oktober 2018. Daerah Indonesia yang didapuk untuk menjadi tuan rumah rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia ini adalah Kaliman Selatan.
Pelaksanaan peringatan ini akan berlangsung serta dipusatkan di Kota Banjarbaru dan Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala pada tanggal 18 hingga 21 Oktober 2018 mendatang.
Semangat Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah mengusung tema bertajuk ¨Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak dan Pasang Surut Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.¨
Sebagai tuan rumah Hari Pangan Sedunia, Kalimantan Selatan rupanya memiliki prestasi pelestarian lahan pertanian dengan memanfaatkan lahan rawa lebak dan pasang surut.
Tak hanya itu, Kalimantan Selatan juga miliki beragam kuliner khas daerah yang unik dan rasanya selalu membikin nagih. Berikut adalah tujuh makanan khas Kalimantan Selatan yang wajib Anda kenal dan jajal.
Manday adalah salah satu makanan lauk alternatif khas Kalimantan Selatan. Oleh warga sekitar, Manday biasa pula disebut dengan nama Mandai Basang atau Dami. Manday sendiri adalah makanan yang berbahan dasar kulit buah cempedak yang digoreng.
Ketupat Kandangan berasal dari daerah Kandangan, Kalimantan Selatan. Seperti ketupat pada umumnya, bahan untuk membuat ketupat berasal dari beras.
Perbedaannya, Ketupat Kandangan disajikan dengan ketupat berkuah santan dan diracik dari bumbu-bumbu tradisional seperti kayu manis, pala, cengkeh dan kapulaga. Dengan lauk ikan gabus, Ketupat Kandangan biasanya disantap dengan tangan tanpa menggunakan sendok atau garpu.
Tidak hanya makanan-makanan berat, Kalimantan Selatan juga memiliki camilan khas, yakni Bingka. Bingka dibuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, santan, gula pasir, dan garam.
Bingka dipanggang dengan cetakan berbentuk bunga. Ada bermacam-macam perisa bingka seperti bingka tapai, bingka kentang, bingka labu, bingka pandan, dan lain sebagainya.
Makanan khas yang berasal dari Barabai ini adalah makanan lauk yang berbahan dasar fermentasi ikan air tawar yang rasanya masam. Pakasam biasanya dibumbui lagi dengan cabai dan gula, sebelum disajikan sebagai lauk pauk.
Dodol Kandangan adalah makanan khas produksi masyarakat Kandangan, Kalimantan Selatan, secara turun temurun. Bahan utama pembuatan penganan ini adalah beras ketan dan gula aren.
Dodol kandangan banyak dikemas secara sederhana dengan rasa sangat manis. Camilan khas Kalsel yang satu ini sangat cocok untuk Anda jadikan oleh-oleh untuk kerabat di rumah.
Soto Banjar memiliki bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh.
Seperti halnya soto ayam, bumbu Soto Banjar berupa bawang merah, bawang putih, dan merica, namun tidak ditambahkan kunyit. Soto ini biasanya ditambahkan dengan perkedel, kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat.
Sajian mie di Kalimantan Selatan juga memiliki cita rasa khasnya tersendiri. Serupa mie pada umumnya, namun yang membedakan pada Mie Bancir adalah adanya penambahan kuah pada hidangan dengan kuahnya yang tidak terlalu banyak. Untuk toppingnya ada suwiran daging ayam, limau, irisan telur ayam atau bebek dan taburan bawang goreng.
Satu lagi yang unik dari kuliner khas Kalimantan Selatan, yakni terletak pada bumbu masaknya.
Pada makanan khas Banjar, Kalimantan Selatan, ada bumbu masak yang selalu ada dan dipakai di berbagai makanan, yakni bumbu masak habang. Bumbu ini memiliki tampilan berwarna merah berbahan dasar utama cabai merah yang dikeringkan.
Meskipun memiliki tampilan warna merah yang pekat, bumbu masak habang cenderung tidak terasa pedas melainkan memiliki cita rasa yang agak manis karena proses pembuatannya yang menggunakan gula merah sebagai pelezat makanan.
Setelah mengenal beberapa makanan khas di atas, kita kian menyadari bahwa Indonesia memiliki kekayaan tak berhingga termasuk dalam sajian makanan khas yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
#SelamatHariPanganSedunia