Gejala PTSD, Hilangkan dengan Traveling

PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder ini merupakan penyakit yang rawan diderita penyuka kegiatan alam bebas. Salah satu gejala PTSD yaitu selalu berpikiran negatif dan cemas berlebihan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Cemas berlebih dan tak bisa menerima kenyataan adalah gejala PTSD. Sumber foto

PTSD (post-traumatic stress disorder) adalah gangguan kejiwaan yang dipicu oleh kejadian tragis yang pernah dialami atau disaksikan langsung dengan mata kepala sendiri.

Salah seorang pendaki senior dan juga penulis buku Into Thin Air, Jon Krakauer, mengaku pernah mengalami PTSD. Penyakit ini dialami setelah kejadian naas ekspedisi petaka Everest 1996. Trauma berkepanjaang tersebut membuat Jon Krakauer menyesal telah mendaki Everest.

Baca juga: kisah pendakian paling mematikan di dunia, Everest 1996

Apa yang dialami Jon Krakauer ini bisa juga dialami setiap orang. Jika kalian baru saja mengalami kecelakaan saat traveling atau pun alami bencana alam, perlu diobservasi lebih lanjut apakah peristiwa tersebut bisa sebabkan PTSD.

Gejala PTSD ini beragam. Biasanya, penderita PTSD akan mengalami gangguan kecemasan berlebihan. Mereka tak bisa melupakan sesuatu hal atau sebaliknya mereka tak ingin mengingat-ingat kejadian tersebut. Setiap detail kejadian naas yang dialami atau pun dilihat akan terekam jelas dalam ingatan. Si penderita ini memiliki kecenderungan untuk mengelak atau tidak membahas kejadian yang dialami tersebut.

Selain cemas berlebihan, penderita PTSD juga selalu berpikir negatif terhadap diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Gejala lain yang ditimbulkan penyakit ini adalah perasaan putus asa dalam menghadapi masa depan, bermimpi buruk, merasa terkucilkan, memiliki perasaan bersalah, sulit berkonsentrasi, serta sulit tidur atau insomnia.

Tidak bisa menerima kenyataan pun bisa dikategorikan dalam gelaja penyakit PTSD.

Yang perlu diketahui, penyakit PTSD ini tak melulu muncul setelah peristiwa itu terjadi. Terkadang, gejala PTSD baru akan muncul beberapa bulan bahkan 1 tahun kemudian.

Baca juga: cara mengatasi rasa takut naik pesawat yang berlebihan

Jika gejala PTSD berlangsung kurang dari empat minggu setelah kejadian traumatis, maka gejala tersebut tergolong ringan. Tapi, jika gejala PTSD tersebut muncul lebih dari empat minggu setelah kejadian, segera periksa ke psikiater dan segera diberikan pengobatan. Karena gejala tersebut dikategorikan berat.

Namun, jika gelaja PTSD yang dialami masih dikategorikan ringan, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya misalnya dengan menenangkan diri, mengubah pola pikiran, dan jauhkan diri dari pikiran-pikiran negatif. Dan, cara mengatasi paling ampuh yaitu dengan traveling.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Global Commission on Aging, the Transamerica Center for Retirement, dan the U.S. Travel Association, mengungkap bahwa sembilan dari 10 orang menunjukkan level stres mereka berkurang hanya dengan melakukan satu atau dua hari liburan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU