Fotografi Malam, Cara Berbeda Mengabadikan Keindahan Alam

Menghasilkan foto yang bagus dalam kondisi minim cahaya memang tak mudah. Fotografi malam akan memberi tantangan tersendiri.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Mengepak peralatan, memasak air dan menikmati mie instan dalam tenda yang hangat. Itu yang kebanyakan dilakukan orang saat berkemah di luar sana sesaat setelah matahari terbenam.

Banyak hal menarik yang bisa kita jumpai saat malam hari, terutama saat kita berkemah. Aku sendiri lebih memilih untuk mengeluarkan kameraku dan serta mengabadikan pemandangan indah.

“Fotografi malam akan membuat foto travelingmu lebih bervariasi”

Sesekali melakukan hal berbeda untuk menambah koleksi foto travelingmu bukan merupakan sebuah dosa. Jika selama ini foto travelingmu hanya dihiasi nuansa semburat cahaya matahari yang terang, inilah saatnya untuk mencoba memotret pada malam hari.

Lakukan riset sebelumnya. Hal tersebut salah satu kunci jika kita ingin memotret pada malam hari. Berkeliling saat siang hari untuk mencari sudut pengambilan gambar terbaik, serta membayangkan bagaimana objek tersebut saat dipotret pada malam hari penting dilakukan.

Sebuah foto susunan tebing dan pepohonan yang terlihat nampak begitu indah saat dipotret pada siang hari belum tentu akan nampak bagus pula jika dipotret pada malam hari.

Itulah kesalahan yang kulakukan saat awal memotret pada malam hari. Tak semua yang terlihat indah saat diterangi cahaya akan terlihat indah pula saat kondisi minim cahaya.

Pikirkan semua kemungkinan yang ada. Di manakah posisi bulan nantinya, kearah manakah sinarnya, jika beruntung tempat yang kita singgahi dapat melihat gugusan bintang kita harus memperkirakan apakah objek yang kita potret dengan background gugusan bintang tersebut akan cukup bagus. Perhatikan pula kondisi alam sekitar, apakah kabut sering muncul atau tidak.

“Perjuangan sebenarnya adalah saat matahari terbenam”

Bayangkan kalau misal berada di sebuah savana. Kamu menandai sebuah pohon pada siang hari sebagai salah satu patokan komposisi fotomu. Tentu mudah menemukan pohon tersebut pada siang hari. Saat malam, kita membutuhkan perjuangan lebih untuk menemukan pohon mana yang tandai dari kejauhan.

Sebuah dilema memang. Kita tak mungkin menggunakan sebuah tanda bersinar pada pohon karena sinar tersebut akan merusak foto kita. Yang mungkin dilakukan adalah kaitkan tanda tersebut dengan tali kemudian kita kembali ketempat kita memotret. Saat akan memotret tarik tanda tersebut menggunakan tali agar terlepas.

Memotret pada malam hari memiliki lebih banyak faktor tak terduga dan lebih banyak tantangan

1. Badan Menggigil Akan Membuatmu Menjadi Fotografer yang Buruk

Bayangkan kau berada di savana Gunung Semeru dengan suhu mendekati 0 derajat demi memotret gugusan bintang. Memotret gugusan bintang dengan teknik long eksposure akan memakan waktu yang cukup lama. Badan yang menggigil kedinginan membuat pikiran kita tak fokus dan tak dapat berkonsentrasi.

Usahakan agar badanmu selalu hangat. Gunakan jaket tebal, penutup kepala, pelindung leher serta masker jika perlu. Buat api unggun di belakang kita. Sediakan kopi panas untuk menemani.

2. Kenali Lokasi Memotret Layaknya Kau Mengenali Halaman Rumahmu

Kita mengenali sudut-sudut halaman rumah kita, begitupula kondisi tanahnya. Mana yang rata dan mana yang tak rata.

Begitu pula yang harus kau lakukan saat memotret diluar sana. Lakukan observasi mendalam di lokasimu memotret. Kita tentu tak ingin rencana memotret gagal hanya karena kita terjatuh karena tersangdung akar pohon sehingga membuat kita sakit punggung.

3. Improvisasilah, Tak Ada Larangan Memasukan Objek Manusia Pada Foto Pemandangan Malam

Kebanyakan foto pemandangan malam hari hanya berisi foto gugusan bintang atau pepohonan dengan background langit malam. Kita dapat berimprovisasi dengan memasukan objek manusia pada foto malam kita.

Jika kita bersama rekan kita, minta tolonglah padanya untuk memegang beberapa lightstick dengan diatur untuk membentuk sesuatu. Potret dia dengan sudut rendah, erta background langit malam yang bertaburan bintang. Tekniknya dapat kau pelajari sendiri di youtube.

4. Jika Plan A Gagal, Kau Masih Memiliki 25 Abjad Lagi Sebagai Plan Cadangan

Hal tak terduga yang muncul saat kita memotret malam hari adalah hal biasa, bukan suatu bencana yang layak membuatmu frustasi. Jadilah kreatif.

Kabut yang muncul, jika kau dapat memanfaatkannya dengan baik mungkin akan menghasilkan sebuah foto luar biasa yang tak pernah ada sebelumnya.

5. Malam Tak Akan Berlangsung Selamanya

Jika kau terlalu sibuk mengatur kameramu, mengganti lensa, serta terus berpindah-pindah tempat karena tak yakin pada sudut yang kau pilih , kau hanya membuang waktu. Malam akan segera berganti pagi, dan kau telah kehilangan momen. Tekan shutter kameramu dan pelajari hasilnya. Jika kau merasa tak puas ulangi lagi dengan segera. Jangan menduga-duga, segera lakukan.

“Learn by doing”

Memotret adalah aktifitas melukis menggunakan cahaya. Memotret saat malam hari akan lebih memberi tantangan karena kita dituntut menghasilkan sebuah foto yang bagus dalam kondisi minim cahaya. Terus tekan shutter kameramu dan banggalah dengan hasil jepretanmu.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU