Diduga Plagiat, Ini Perbandingan Rabbit Town Bandung dengan Karya Seni Aslinya

Bandung, kota yang telah dipilih oleh UNESCO sebagai bagian dari Creative Cities Network UNESCO ini belum lama menghebohkan banyak orang dengan kehadiran taman wisata selfie, The Rabbit Town.

The Rabbit Town merupakan tempat wisata selfi terbaru di Bandung. Berlokasi di Jalan Ranca Bentang No. 30, Ciumbeluit, the Rabbit Town memang langsung ramai dikunjungi wisatawan. Sejak Trial Opening yang dilaksanakan pada 11 Januari 2018 lalu, lebih dari 4000 pengguna akun instagram membagikan foto mereka dengan #rabbittown.

Baca juga: Taman Bunga Celosia, Hadirkan Kebun Bunga Khas Eropa di Semarang

Tak mengherankan jika tempat wisata selfie di Bandung ini menjadi viral. Konsepnya yang unik dan wahananya yang Instagramable berhasil memikat hati para wisatawan. Desain spot foto warna-warni dan instalasi lampu-lampu unik menarik untuk diabadikan dalam kamera.

Namun, Rabbit Town mendadak jadi perbincangan ramai di khalayak netizen. Bukan karena the Rabbit Town menyajikan destinasi wisata foto yang unik dan menarik, tapi karena ada anggapan the Rabbit Town plagiat.

Parahnya, isu plagiarisme yang menimpa the Rabbit Town Bandung menyeret seniman terkemuka dunia seperti Yayoi Kusama seniman dunia asal Jepang, ahli instalasi Chris Burden, Colette Miller, dan karya seni yang ada di Museum-museum populer dunia seperti Museum Ice Cream yang ada di Los Angeles dan New York dan LACMA Los Angeles Country Museum of Art.

Berbagai komentar negatif, kritik, dan saran disampaikan warganet dan media-media Indonesia bahkan internasional kepada the Rabbit Town Bandung. Hingga akhirnya, pihak the Rabbit Town menyampaikan ucapan terimakasih dengan memostingnya di instagram.

Penasaran, seberapa mirip karya seni yang dijiplak the Rabbit Town? Berikut kumpulan foto perbedaan karya seniman asli dan hasil plagiat yang dilakukan pihak the Rabbit Town;

Baca juga: Tafso Barn Bandung, Cafe ala Eropa yang Sedang Hits di Kota Kembang

Lukisan sayap dengan gradasi warna-warni ini pertama kali diperkenalkan oleh Colette Miller pada tahun 2012 di Los Angeles dengan karya berjudul Richmond Virginia Wings, lalu pada tahun 2018 the Rabbit Town memunculkan lukisan mural serupa

Sedangkan ruang foto warna-warni ini dikenal dunia sebagai karya Yayoi Kusama bernama Obliteration Room, seniman asal Jepang yang salah satu karyanya pun dipajang di Museum Macan Jakarta

Lampu-lampu gantung berbentuk cone ice cream ini memang cantik, sayang instalasi lampu ini pertama kali dibuat di Museum of Ice Cream New York

Begitu juga dengan foto di bawah ini, terlihat mirip kan? Namun, lukisan mural berupa pohon pisang dan palem ini berasal dari Museum of Ice Cream Los Angeles

Lalu, instalasi seni berupa buah pisang berwarna pink dan kuning yang sangat iconic ini pun karya orisinil dari Museum of Ice Cream Los Angeles

Yang terakhir, Urban Installation karya Chris Burden ini merupakan ikon LACMA (Los Angeles Country Museum of Art). Tapi, sekarang pun bisa ditemukan di the Rabbit Town Bandung. Tentu dengan detail dan kualitas yang berbeda dari aslinya

REKOMENDASI

Hotel Salak The Heritage di Bogor, Hotel Kuno Sejak Masa Hindia Belanda

Sejarah Kota Depok, Pernah Menjadi Negara dan Memiliki Presiden!

5 Hotel Bersejarah di Indonesia, Sudah Ada Sejak Masa Penjajahan!

Kenapa Banten Pisah dari Jawa Barat? Ternyata Inilah Alasannya

Villa Puncak by Plataran, Akomodasi Eksklusif di Tengah Hutan Bogor

Pantai Indah Resort, Hotel Tropis di Tepi Pantai Timur Pangandaran

ARTIKEL KEREN PALING BARU

Jadikan Lifestyle Travel Kalian Nyaman Tanpa Beban

Rekomendasi Ide Bisnis Travel yang Menguntungkan

Destinasi Wisata Travelling Menarik di Korea Selatan

Hotel Salak The Heritage di Bogor, Hotel Kuno Sejak Masa Hindia Belanda

Sejarah Kota Depok, Pernah Menjadi Negara dan Memiliki Presiden!

5 Tempat Nongkrong di Bali dengan Panorama Alam yang Instagramable