Fenomena langka berupa hujan meteor, pesona planet di galaksi, kejadian unik luar angkasa, dan super moon akan menghiasi langit Indonesia pada November ini. Bahkan, kamu berkesempatan untuk menyaksikan super moon paling menakjubkan selama hampir 7 dekade. Kamu para pencinta langit malam, pasti sudah tidak sabar dengan fenomena langit kan?
Tanggal 2 November 2016 lalu, sekitar satu jam setelah matahari terbenam (sesuai dengan zona waktu lokal), tertangkap sebuah garis bulan sabit yang menggantung di atas Saturnus. Pasangan kosmik nan cantik ini muncul dalam sudut kurang dari tiga derajat atau kurang lebih berukuran kurang dari jari tengahmu. Nah, pada waktu yang sama, Super Bright Venus juga terlihat di bagian sebelah kiri bulan dan Saturns.
Puncak hujan meteor ini akan terjadi pada tengah malam. Individu meteor akan memancar dari konstelasi senama. Menurut pengamat antariksa, setidaknya 10 hingga 15 bintang jatuh per jam. Sedangkan puncak hujan meteor ini akan terjadi pada pukul 5 pagi waktu setempat.
Puncak gunung atau sabana yang lapang menjadi lokasi yang tepat untuk menyaksikan hujan meteor ini. Atau carilah lokasi yang bebas dari polusi cahaya agar Kamu bisa mengamati bintang jatuh dengan jelas.
Mengapa disebut super duper moon? Karena kemunculan bulan kali ini merupakan bulan purnama paling besar yang dekat dengan bumi sejak 1948. Kejadian langit langka ini merupakan momen yang sudah ditunggu-tunggu selama hampir 7 dekade. Jadi, jangan sampai terlewat!
Pada tengah malam tanggal 15 dan 16 November, bulan akan berada di dekat mata konstelasi Taurus. Nah, nantinya, bulan terlihat di dekat mata merah besar Aldebaran atau bintang Bull Eye atau mata banteng. Bintang ini berjarak 62 tahun cahaya dari Bumi di arah konstelasi Taurus. Diameter Bull Eye 44,2 kali lebih besar dari Matahari.
Pada 17 November 2016 tengah malam, lihatlah ke arah timur untuk menyaksikan hujan meteor Lenoid tahunan. Kamu bisa mendapatkan pemandangan hujan meteor terbaik saat pagi hari (subuh). Jika dihitung, total sebanyak 17 hingga 20 meteor jatuh per jam.
Langit malam akan dihiasi buzzing the beehive. Ribuan bintang berjarak 610 tahun cahaya dari bumi terlihat gemerlap. Gunakan teropong untuk menyaksikan fenomena langit ini agar terlihat semakin jelas.
Saat 21 November 2016 nanti, keluarlah pada pagi hari, lalu lihatlah ke arah langit tenggara. Kamu bisa melihat bulan sabit meringkuk di sebelah jantung konstelasi Leo. Pasangan kosmik ini akan menjadi pemandangan langit unik yang pernah lihat dalam hidupmu.
Pada 23 November 2016, planet Saturnus akan terlihat samar-samar tepat di samping Merkurius. Kedua planet tersebut akan sulit kamu temukan di antara silaunya matahari terbenam. Maka, sebaiknya kamu melihat menggunakan teropong.
Sekitar satu jam sebelum matahari terbenam, lihatlah kearah tenggara untuk menemukan bulan sabit tipis yang menggantung di bawah Planet Jupiter. Pasangan kosmik ini akan terlihat dengan jelas pada 25 November 2016 karena hanya berjarak kurang dari dua derajat.
***
Menyaksikan fenomena langit yang langka akan lebih seru bila dilakukan di lokasi yang minim cahaya dan di ketinggian. Lokasi pemantauan seperti puncak gunung, pantai, padang sabana yang tenang dan luas bisa menjadi pilihanmu.