Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara Festival Jogja Kota Batik Dunia dengan tajuk “Batik To The Moon”. Acara ini berlangsung mulai tanggal 25 sampai 29 Oktober 2017, bertempat di Jogja Expo Center (JEC).
Acara ini merupakan upaya pemerintah dalam menepati aturan World Craft Council (WCC) sebagai bentuk eksistensi Jogja yang telah ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia sejak Oktober 2014.
Berbagai kegiatan bertemakan batik disuguhkan dalam acara Festival Jogja Kota Batik Dunia, di antaranya berikut ini;
Bertempat di Jogja Expo Center, festival yang bertajuk Batik To The Moon ini menampilkan pameran batik dengan motif yang beragam. Tidak hanya bentuk kain batik, dalam pameran ini ditampilkan batik dalam bentuk busana jadi.
Selain itu, salah satu hal menarik adalah adanya teks yang berisikan penjelasan tentang motif-motif batik yang ditampilkan. Jadi di pameran ini kita tidak hanya melihat batik dengan motif yang beragam, tetapi juga bisa mengetahui makna yang terkandung di setiap kain batik yang di tampilkan.
Baca juga perbedaan batik tulis dengan batik cap dengan klik di sini
Tidak hanya pameran, di Jogja Expo Center juga tersedia puluhan stand yang menjual batik dengan berbagai corak dan bentuk, mulai dari kain batik hingga baju dan pernak-pernik bermotif batik.
Stand-stand ini diisi oleh para pelaku industri batik kecil menengah dari daerah Jogja dan sekitarnya. Selain itu, dihadirkan pula stand-stand batik dari berbagai daerah seperti, Kepulauan Riau, Bengkulu, Cirebon dan masih banyak lagi.
Para pengunjung bisa membeli batik langsung ke para pelaku dan pengrajin batik, pameran ini masih akan berlangsung hingga minggu, 29 Oktober 2017.
Baca juga kampung-kampung tempat berburu batik dengan klik di sini
Selain melihat dan berbelanja batik, di acara Batik To The Moon ini pengunjung juga bisa langsung merasakan sensasi membatik sendiri, dengan diarahkan oleh para pengrajin batik.
Disperindag DIY, mengungkapkan sengaja membuat stand khusus untuk belajar membatik bagi para pengunjung. Harapannya agar semakin memasyarakatkan batik untuk semua kalangan baik dalam maupun luar negeri.
Para pengunjung juga terlihat antusias membatik, meskipun ini merupakan pengalaman pertamanya dan tidak tahu motif apa yang dibuat.
Pada hari kedua, Kamis 26 Oktober 2017 Batik To The Moon menggelar parade batik di kawasan jalan Malioboro yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X.
Parade ini diikuti oleh 300 peserta yang berasal dari desainer, pengrajin dan juga komunitas batik di Jogja. Para peserta melakukan longmarch dari Jalan Abu Bakar Ali sampai titik 0 kilometer dengan melakukan display di depan Kantor Kepatihan.
Ribuan masyarakat memenuhi sepanjang jalan Malioboro untuk menyaksikan parade Batik To The Moon. Parade ini sendiri merupakan bentuk apresiasi kepada insan batik Yogyakarta sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk lebih mencintai batik.
Salah satu rangkaian acara Batik To The Moon yang dinantikan adalah fashion show atau peragaan busana bertema batik oleh para desainer mode Indonesia.
Fashion show ini sendiri diikuti oleh puluhan desainer dari Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI), yang menggelar peragaan busana batik setiap malam selama pelaksanaan Festival Jogja Kota Batik Dunia.
Berbagai busana dengan corak batik yang beragam ditampilkan di JEC setiap harinya. Acara ini menyedot perhatian masyarakat untuk berkunjung sekaligus melihat pameran batik di sekitar panggung utama.