Batik For The World resmi dibuka Kamis (7/6) di Hall Salle 1, kantor pusat UNESCO, Paris. Pembukaan ditandai dengan pagelaran busana dari Oscar Lawalata, Edward Hutabarat, dan Denny Wirawan. Pagelaran busana inipun sukses menuai decak kagum dari para undangan yang hadir.
Pagelaran busana dalam Batik For The World digelar di gedung konferensi yang biasa digunakan untuk konferensi para anggota UNESCO dari seluruh dunia. Dalam event ini, Oscar Lawalata memboyong batik dari lima daerah di Jawa Timur, di antaranya Madura, Surabaya, Ponorogo, Trenggalek dan Tuban dalam tampilan koleksi ready to wear.
Untuk koleksi yang akan ditampilkan, Edward Hutabarat memboyong batik dari daerah pesisiran Mega Mendung dan Sawung Galing dengan memadukan motif garis yang menjadi identitasnya. Edward nantinya akan mempresentasikan batik dalam wedding gown, beach wear, resort look, dengan tampilan longgar dan ringan.
Lain halnya dengan Denny Wirawan, ia justru menghadirkan inspirasi koleksi terbaru dari kain Batik Kudus, warisan budaya dari pesisir Jawa Tengah yang berkembang sejalan dengan perkembangan kerajaan di Jawa.
Ciri khas Denny Wirawan juga tampak terlihat dari desainnya kali ini. Permainan tabrak corak, dengan kain batik Kudus yang menampilkan motif flora dan fauna nan elok dengan penuh warna ceria, dipadu dengan embroidery akan menjadi inspirasi busana cocktail dan evening wear memberikan keunikan tersendiri.
Selain pagelaran busana, event Batik For The World juga akan dimeriahkan dengan pameran Batik Indonesia dari beragam daerah di Hall Miro dan Hall Segur, kantor pusat UNESCO, Paris.
Sekitar 100 kain batik Indonesia yang dikurasikan bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI), Rumah Pesona Kain, dan Oscar Lawalata Culture ini menampilkan keragaman kekuatan motif batik-batik lawas yang khas hingga motif batik yang telah dikemas secara modern.
Kegiatan lain yang turut memeriahkan Batik For The World adalah demo proses membuat kain batik dari para pengrajin, talkshow industri batik Indonesia dan perkembangannya, tradisi batik dan budayanya, serta cara memakai kain batik itu sendiri.