Belum lama, Bali Safari & Marine Park gelar Tumpek Uye atau biasa disebut Tumpek Kandang. Tumpek Kandang merupakan perayaan keagamaan yang dilakukan untuk memuja dewa Siwa Pasupati dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah menciptkan satwa. Perayaan ini bukan untuk menyembah hewan-hewan atau menduakan Tuhan.
Menurut Ketut Suardana, merayakan Tumpek Kandang bukan berarti menyembah binatang. Perayaan ini dilakukan sebagai bentuk cinta kasih terhadap binatang. Dalam rangkaian upacara Tumpek Uye, para satwa, tumbuh-tumbuhan, dan alam sekitar didoakan agar semua sehat dan bisa berkembangbiak dengan baik.
Apa yang dilakukan oleh Bali Safari & Marine ini sebaiknya menjadi contoh bagi lembaga konservasi dan rekreasi lainnya. Karena sudah seharusnya manusia berjalan selaras dengan alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan supaya hidup lebih harmonis.
Saat ini, Bali Safari & Marine Park sebagai lembaga konservasi dan rekreasi memiliki koleksi sekitar 80 jenis binatang, dan 700 individu. Semua satwa tumbuh dengan sehat dan baik. Upacara Tumpek Uye pun jadi salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kehidupan para satwa dan tanaman yang ada di sana.