Sulawesi Tenggara bukan hanya Wakatobi. Banyak hal yang menjadi alasan kuat mengapa Sulawesi Tenggara layak menjadi Bali Baru. Seperti:
Kecantikan bawah laut Wakatobi sudah terkenal sampai mancanegara. Banyak divers profesional yang menjadikan Wakatobi sebagai destinasi utama. Bahkan, Wakatobi telah memperoleh banyak review sangat positif dari para turis. Menurut mereka Wakatobi sangat luar biasa, diluar ekspektasi. (sumber: Tripadvisor).
Meski hampir tenggelam karena abrasi, pulau ini tetap dikembangkan pemerintah setempat menjadi destinasi wisata unggulan. Keindahan pemandangan dan putihnya pasir pantai menjadi daya tarik. Bila diibaratkan, pulau Bokori adalah anak gadis cantik yang belum pandai bersolek. Harus terus dikembangkan.
Benteng Keraton Buton merupakan objek wisata sejarah di daerah Bau-bau. Dulunya, benteng ini adalah bekas ibukota Kesultanan Buton. Benteng ini terbilang cukup unik karena terbuat dari batu kapur .
Tidak seperti air terjun di daerah lainnya, Air Terjun Moramo di Sulawesi Tenggara tersusun bertingkat. Ada yang menyebut, air terjun Moramo mirip air terjun niagara.
Anak-anak hingga wanita dewasa masih menarikan tarian ini. Mereka menarikan tarian ini untuk menyambut tamu yang datang. Khususnya para tamu yang berkunjung ke Wakatobi.
Bila melihat kacang mete pasti ingat Bau-bau, Sulawesi Tenggara.
Meski saat ini mereka hidup dalam era modern, namun adat istiadat setempat masih terjaga kelestariannya dengan baik. Mereka tidak melupakan adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang.
Masyarakay hidup dengan akur meski mereka berasal dari nenek moyang berbeda. Suku-suku yang mendiami provinsi Sulawesi Tenggara seperti suku bugis, suku muna, suku buton, dan suku mekongga. Banyaknya suku menambah ragam adat istiadat dan budaya.
Kerajaan-kerajaan yang masih ada di Sulawesi Tenggara yaitu Kerajaan Wuna atau Muna, Kasultanan Buton, dan Kerajaan Mekongga.
***