Setiap pantai punya keunikan masing-masing. Keunikan Pantai Sulamadaha terletak pada kejernihan air lautnya. Sangat jernih hingga kapal bersandar pun terlihat melayang.
Menurut sejarah, letusan freatik yang terjadi di kaki gunung menyebabkan terbentuknya Danau Tolire Besar. Letusan tersebut memakan korban jiwa krena menghanguskan sebuah desa yang bernama Desa Soela Takomi beserta dengan seluruh penduduknya. Uniknya, benda keras atau bebatuan tidak akan mengenai permukaan air danau bila dilemparkan sekeras apapun.
Ketika pemerintah mengabadikan suatu destinasi pada selembar uang kertas pasti telah melalui berbagai pertimbangan. Pulau Tidor dan Pulau Maitara bisa dijumpai pada selembar uang 1000 rupiah tentu karena kedua pulau tersebut punya keindahan yang layak untuk dibanggakan.
Morotai di Maluku Utara telah dipersiapkan sebagai destinasi wisata kelas dunia dan berdaya saing internasional.
Spot inilah yang kerap jadi tujuan utama para divers handal. Kecantikan bawah lautnya sudah mulai dikenal di dunia internasional.
Gunung Gamalama memang menyimpan kemisteriusan tersendiri. Gunung setinggi 1.715 Mdpl ini tergolong dalam gunung api aktif. Herannya, meski sering memuntahkan abu vulkanik, warga yang tinggal di lereng Gunung Gamalama tetap saja tinggal di sana, malah semakin bertambah.
Festival Teluk Jailolo merupakan sebuah festival masyarakat Halmahera Barat. Festival ini menampilkan atraksi budaya yang mengombinasikan kekayaan serta keindahan alam.
Kololi Kie Mote Ngolo adalah ritual adat mengelilingi gunung dan lautan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan warga terhadap arwah nenek moyang dan leluhur serta sebagai bentuk doa untuk kesejahteraan rakyat Ternate.
Rakyat Ternate sangat menghormati Sultan Ternate. Di berbagai event, rakyat terlihat sangat antusias menanti kedatangan sultannya.
Dulu, kesenian bambu gila merupakan bagian dari kehidupan spiritual rakyat Ternate. Agar tetap terjaga kelestarian budayanya, kini, Bambu Gila difungsikan sebagai atraksi tradisional Maluku Utara.
Bahan yang dipergunakan untuk membuat kerajinan tangan besi putih berasal dari puing-puing dan bangkai perlengkapan perang Jepang saat perang dunia ke-II. Dengan kreatifitas dan sumber daya yang ada, warga setempat mengubah ‘rongsokan’ pesawat menjadi kalung, cincin, gelang, pisau, dan hiasan lainnya.
Pasar Bahari Berkesan adalah pasar tradisional higienis di Ternate. Segala macam kebutuhan tersedia di sana termasuk makanan khas Maluku Utara seperti papeda, Gohu ikan, dan ikan bakar sambal matah.
Bandar udara utama Maluku Utara bernama Sultan Babullah yang berada di Kota Ternate. Terdapat beberapa maskapai penerbangan dari Jakarta, Makasar, Manado, Ambon menuju ke Ternate.
***
Syarat menjadi Bali Baru menurut saya adalah kebudayaan lokal yang masih terjaga, akses tranportasi, dan akomodasi. Jika mempertimbangkan beberapa aspek tersebut, sepertinya Maluku Utara sudah layak menjadi ‘Bali Baru’.
Karena, hingga saat ini Maluku Utara tidak meninggalkan warisan leluhur dan tetap menghormati sultannya. Nilai spiritual dan kearifan lokal berjalan seimbang dalam kehidupan bermasyarakat. Keindahan alam Maluku Utara pun tidak kalah bila dibandingkan Bali. Malah, masih banyak destinasi yang belum terjamah.
Namun, bila Maluku Utara akan menjadi the next Bali, kehidupan rakyat Maluku Utara yang begitu religius harus menjadi pertimbangan. Jangan sampai nilai-nilai religius mereka terkontaminasi dengan masuknya budaya barat yang tidak disaring dengan baik.