Malam tahun baru di Candi Borobudur berlangsung khidmat. Saat momen malam pergantian tahun 2017 menuju tahun 2018, tak kurang dari 2.500 lampion menerangi langit di atas Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, (31/12).
Ribuan lampion tersebut diterbangkan oleh para pengunjung event “Borobudur Nite 2017 Amazingly Wonderful” di pelataran Aksobya kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
Lima pemuka agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu, menyalakan obor utama sebelum proses penerbangan lampion. Penyalaan obor kemudian diikuti ribuan pengunjung dengan menyalakan lilin yang sudah disediakan panitia. Setelah itu, satu per satu pemuka agama memanjatkan doa untuk keselamatan dan kesuksesan di tahun 2018.
Menjelang pelepasan lampion, pengunjung Borobudur Nite 2017 diminta hening sejenak, kemudian menuliskan doa dan harapan di secarik kertas untuk kemudian ditempelkan di lampion yang akan diterbangkan.
Beberapa menit sebelum pelepasan lampion, pengunjung diberi aba-aba untuk menyalakan sumbu yang ada di lampion dan tepat pukul 00.00 WIB 1 Januari 2018 lampion diterbangkan bersama-sama.
Dirut Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijno, mengatakan bahwa pelepasan lampion disimbolkan sebagai upaya melepaskan hal-hal yang buruk dan berdoa datangnya kebaikan di masa mendatang.
Edy menambahkan, pelepasan lampion ini juga sebagai simbol dari keragaman yang ada untuk bersama, salah satunya dari lima pemuka agama saling mendoakan untuk kebaikan di tahun 2018, terutama untuk kebaikan Indonesia.
“Ke depan Indonesia harus lebih baik lagi dengan menjadikan perbedaan sebagai kekayaan kita. Di balik perbedaan tentu ada satu yang bisa kita sinergikan untuk bersama membangun harapan di tahun 2018,” pungkas Edy.