Bagi pecinta adventure, khususnya penikmat camping, rasanya hidup secara nomaden dari satu lokasi ke lokasi lain adalah petualangan tiada batas. Bermalam di puncak tertinggi Jawa, di taman belakang rumah, ataupun di arena pantai selalu menjadi cerita menyenangkan.
Terkait hal itu, Yogyakarta yang identik dengan surga pantai yang sering menjadi buruan orang untuk berkomtemplasi dari tumpukan pekerjaan atau macetnya jalan raya di tengah polusi. Yogyakarta menawarkan obat penghilang rasa suntuk yaitu dengan merasakan kemping di pantai. Hanya deru ombak, pasir berbisik, dan cerita sebagai teman perjalananmu.
Berikut pantai di Yogyakarta yang cocok untuk dijadikan tempat camping:
Ikon dari Pantai Siung Yogyakarta adalah karang-karang kokoh untuk tempat panjat tebing. Lokasi ini pernah dijadikan tempat penyelenggaraan The Asian Climbing yang dihadiri 80 peserta dari 15 negara.
Terletak diantara dua tebing, pantai ini seperti ceruk yang menjorok. Pantai ini sangat aman untuk tempat kamu mendirikan tenda. Kamu bisa menaiki bukit keesokan paginya yang akan menyuguhkan panorama khas laut yang indah.
Akses pantai yang cukup sulit akan terbayar oleh pemandangan hijau yang mengitari Pantai Jungwok ini. Pantai Jungwok memiliki simbol batu karang besar yang ditumbuhi tumbuhan hijau. Oleh warga sering disebut watutopi atau ‘batu topi’. Batu ini biasa dijadikan lokasi memancing yang strategis.
Pantai ini masih jarang dikunjungi orang sehingga sangat tepat untuk dijadikan lokasi camping, serasa pantai milik pribadi. Kamu bisa habiskan waktu di pantai ini dengan bermain-main dengan biota laut seperti ikan-ikan yang bersembunyi dibatu karang.
Baca juga artikel tentang tak perlunya ajakan bertualang, jika kamu tak bisa menjadi pejalan yang bijak!
Pulau karang menjadi ciri bahwa kamu sedang berada di Pantai Drini. Pulau karang yang ditumbuhi pohon-pohon ini ditakuti oleh ular-ular berbisa. Kamu bisa berjalan menyusuri pinggir pantai dan kamu akan sampai di pantai lain berpasir putih yang tak kalah eksotis. Pantai ini sekaligus menjadi kawasan konservasi penyu.
Pantai ini terlalu sepi untuk dijadikan tempat camping. Namun, bukankah ketenangan di alam liar justru yang kamu cari?
Tak perlu cemas kehabisan minum, karena kamu bisa mengambilnya dari sebuah goa kecil yang mengalirkan air tawar di sini.
Kamu akan menyesal jika tak menikmati momen matahari terbenam di tempat ini. Karena dari pantai sini, kamu akan melihat sunset terindah dari kota Yogyakarta. Duduk memandang ke laut lepas, menikmati semburat jingga yang mulai menghiasi langit, dan menyesap secangkir kopi. Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan.
Pantai berbukit inilah tempat yang membuat nuansa kempingmu serasa ada di dua alam: pegunungan dan pantai. Seperti berada di gunung namun debur ombak masih bisa kamu dengar. Dengan berlatar pemandangan samudra Hindia, pengalaman tidur secara nomaden kamu tak akan terlupakan.
Catatan: Jika berkunjung saat musim kemarau jangan nyalakan api unggun. Karena rumput kering di bukit bisa menyebabkan kebakaran.