“Saya sengaja posting pake bahasa Indo aj, biar yg baca juga cuma org Indo jg. Hari ini 29 Jun 2017, pukul 5 sore, saya mengunjungi Borobudur untuk menikmati sunset, tp bukan bikin sy happy, malah bikin stress!! Serius lho.. .” tulis Khaterine di akun Facebooknya
Baru-baru ini dunia maya sedang digemparkan dengan foto-foto para turis yang asik duduk di stupa Borobudur. Foto-foto ini diketahui bersumber dari seorang netizen bernama Khaterine yang bekerja sebagai Make Up & Hair Stylist yang kebetulan sedang berwisata di Candi Borobudur pada 30 Juni 2017 kemarin.
Ia memosting kekecewaannya secara gambalang di akun Facebooknya. Ia menuliskan bahwa ia kecewa karena Borobudur saat itu ramai banget bahkan banyak yang manjat, ia merasa bahwa Borobudur terlalu padat dan bisa menimbulkan kerusakan bangunan. Bukan hanya itu saja, ia juga banyak melihat banyak pengunjung yang duduk-duduk di stupa padahal banyak tulisan ‘Dilarang Duduk’.
“Borobudur itu bangunan tua, knp gk dibatasi manusia yg masuk perhari, rame banget kyk lautan manusia, smuanya kyk di hutan manjat2 di Borobudur.. Apakah dia akan bertahan sampai anak cucu kita? Kan bisa dibatasi dr pengelola sehari cm jual 1000 tiket, atau skalian harga tiketnya yg dimahalkan.”
Status kekecewaannya inipun banyak menuai 2,2 ribu komentar, 7 ribu like dan dibagikan lebih dari 7,5 ribu pengguna facebook. Otomatis, dunia maya pun langsung gempar.
Libur lebaran kemarin memang bertepatan dengan libur sekolah, beberapa tempat wisata pun yang biasanya sepi menjadi sangat ramai oleh para wisatawan. Begitupun dengan Candi Borobudur.
Candi Buddha terbesar di Indonesia berubah jadi “play ground”. Lihat deh, semua wisatawan berjubel di sana. Ada yang berdiri di stupa, ada yang foto, ada juga yang lagi asyik ngobrol sambil duduk di atas stupa. Semua sibuk sendiri tanpa peduli dengan aturan atau pun larangan yang terpasang di sana.
Kalau Kamu pernah ke Candi Borobudur, pasti Kamu tahu, hampir di setiap sudut terpasang tulisan “dilarang duduk”. Sayangnya, tulisan hanyalah tulisan. Entah tulisan tersebut kurang terlihat atau memang pengunjung di sana yang nggak peduli dengan apa yang tertulis di sana.
Nggak hanya aturan tertulis, petugas pun selalu siap berjaga dan berkeliling buat memantau para pengunjung. Biasanya, para petugas membawa pengeras suara dan memeringatkan pengunjung yang melanggar aturan.
Nyatanya, meski sudah diterapkan aturan, dituliskan dengan begitu jelas, dan dijaga petugas pun masih ada banyak pengunjung yang melanggar.
Heran, harus diperingatan seperti apalagi agar wisatawan Indonesia sadar akan pentingnya menjaga peninggalan bersejarah? Apakah harus nunggu tumpukan bebatuan tua itu roboh barulah tersadar?
Sebenarnya, solusi ini pun sudah diwacanakan oleh pengelola candi. Awal pertengahan tahun ini, pengelola bakal menerapkan aturan baru. Pengelola bakal ngasih batasan kepada pengunjung, bukan batasan jumlah pengunjung tiap harinya, tapi hanya batasan waktu. Kamu bisa baca beritanya di sini.
Kasus yang terjadi di atas membuat kita sadar bahwa pengelola Borobudur memang perlu secepatnya menerapkan aturan baru agar Borobudur tidak sesak oleh pengunjung yang berpotensi pada kerusakan candi. Begitu pula dengan para wisatawan yang datang untuk menghormati beragam aturan yang ada di Borobudur sehingga tak membuat potensi kerusakan stupa menjadi bertambah.
Biar Kamu nggak kena bully dan dianggap perusak, Kamu wajib memperhatikan aturan berikut ini sebelum ke Borobudur!
Aturan ini berlaku pada candi-candi di Indonesia lho gaes!
Waspada gaes biar kita nggak ngerusak apa yang telah dimiliki Indonesia!
Kamu bisa kepo status Khaterine di sini: