Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, baik dari adatnya maupun keindahan alamnya.
Dunia pariwisata Indonesia tak bisa lepas dari kata Bali. Si Pulau Dewata yang dikenal dengan ragam destinasi memesona ini memiliki jutaan penggemar dari berbagai negara dunia. Nggak heran, Bali kini dipenuhi wisatawan mancanegara.
Kepopularitasan Bali di mata turis asing memang memunculkan banyak tanya. Sejak kapan sih Bali begitu diminati turis asing? Dari siapa mereka tahu Bali? Dan bagaimana wujud Bali sebelum terkenal seperti sekarang ini?
Jadi, sebenarnya Bali mulai dikenal wisatawan di tahun 70’an dan menuju puncaknya tahun 80’an dan 90’an.
Melansir DailyMail, popularitas Bali tidak bisa lepas dari iklan-iklan website dan brosur wisata. Tagline “tropical Paradise” yang digembor-gemborkan mampu membuat para turis asing khususnya turis Australia datang berbondong-bondong ke Bali.
Selain itu, waktu tempuh penerbangan yang relatif singkat jadi faktor lain mengapa Bali begitu dicintai turis Australia. Dari Sydney ke Bali saja hanya butuh waktu 6 jam penerbangan. Ditambah lagi, bagi turis Australia, liburan ke Bali itu lebih murah daripada harus terbang ke negara-negara di Eropa.
Nah, setelah sukses mengambil hati turis Australia, Bali memperluas promosi hingga ke berbagai penjuru negara di dunia. Salah satu promosi wisata Indonesia yang sudah mendunia ketika logo wonderful Indonesia bertengger di bus dan trem di kota Milan, Italia.
Promosi wisata tingkat internasional yang dilakukan gencar-gencaran pun berbanding lurus dengan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Ya, Bali jadi ramai turis asing seperti sekarang ini.
Selayaknya pulau-pulau di Indonesia yang belum terkontaminasi dengan modernisasi, Bali hanyalah pulau sederhana yang memesona. Kamu penasaran seperti apa wujud Bali 40 tahun lalu?
Nih, berikut adalah foto-foto kesederhanaan Bali sebelum ada hotel mewah, akses wisata yang mudah, dan para bule yang memadati:
Uluwatu dulu masih sepi. Belum ada pembatas jalur menuju pura. Masih sederhana. Sumber foto
Bule berkaos biru. Mobil angkutan. Restoran sudah ramai bermunculan di tahun 70’an. Sumber foto
Si Fortune Teller, atau peramal adalah orang yang sering Kamu temui di jalanan Pantai Kuta di tahun 70’an. Sumber foto
Dulu di tahun 70’an belum ada penjual souvenir dengan banyak pilihan dagangan. Mereka menjahit sendiri. Sekarang, tempat ini sudah lenyap karena sudah dibangun kafe di wilayah ini. Sumber foto
Sekumpulan Bule harus menerobos halangan untuk bisa surfing di tahun 70’an. Keren banget! Sumber foto
Inilah kesederhanaan Pantai Sanur yang dipuja para bule. Dulunya di sini hanya ada kapal dan beberapa rumah. Sumber foto
Di tahun 75, rumah dan anak-anak banyak yang bermain di jalanan. Sekarang di sepanjang jalan sudah banyak bangunan mewah dan penginapan. Sumber foto
Saat ini pagelaran seni dipusatkan di sebuah tempat khusus. Biasanya ditonton oleh para wisatawan mancanegara. Tapi, di tahun 70’an yang nonton mah warga lokal untuk hiburan. Sumber foto
Dulu, di tahun 70’an ada beberapa penjual souvenir meski tak banyak wisatawan yang datang. Mereka menjajakan produk handmade. Souvenir-souvenir ini terbuat dari bahan alam. Sumber foto
Kamu pasti nggak nyangka kan kalau Bali dulu juga pernah sepi? Hem.. menarik banget ya. Dalam kurun waktu 40 tahun, Bali ternyata sudah sangat berubah.
BTW, Kamu lebih suka Bali yang sekarang atau yang dulu? Yuk, isi polling berikut!