Pada 23 Oktober 2016 lalu, dunia sosial media Indonesia dihebohkan dengan postingan Facebook yang cukup kontroversial. Seperti yang terlihat dalam akun Facebook Ronal Krismas, postingan tentang rencana pernikahannya mendadak ramai menjadi perbincangan netizen.
Jika kebanyakan orang melangsungkan pernikahan dengan pesta mewah dan hura-hura, sebaliknya, Ronal Krismas dan pasangannya lebih memilih menggelar pesta nikah kecil-kecilan yang hanya dihadiri orang-orang terdekat, agar bisa traveling keliling Eropa sebagai ganti pesta megah.
Coba deh kamu baca postingan Ronal di atas. Dia memutuskan untuk melangsungkan pernikahan di catatan sipil saja, tidak ada pesta besar-besaran. Hanya ada dinner bersama keluarga terdekat dan tentunya hal yang menjadi idaman banyak pasangan baru: jalan-jalan keliling Eropa!
Masalah mengadakan pesta atau enggak sebenarnya sih, hak masing-masing orang. Tapi, postingan Ronal ini mengundang banyak netizen ikut berkomentar menanggapi pernikahannya. Ada yang beranggapan, mengadakan pesta pernikahan adalah bagian dari sedekah yang bisa mendatangkan banyak doa. Sedangkan traveling sama saja dengan foya-foya sendiri.
Kita semua tahu, masalah pernikahan adalah hak masing-masing orang. Jika menurut dia traveling keliling Eropa lebih baik daripada menghamburkan uang untuk pesta pernikahan kenapa enggak? Bukankah sudah ada penelitian yang sudah membuktikan bahwa traveling bisa membuat orang bahagia?
Menurut Thomas Gilovich, seorang profesor psikologi di Cornell University yang telah mempelajari masalah uang dan kebahagiaan selama lebih dari dua dekade, musuh terbesar dari kebahagiaan adalah adaptasi.
Ketika kita menghabiskan uang untuk membeli barang mewah atau mengadakan pesta hura-hura, lama kelamaan kita akan beradaptasi dengan hal tersebut. Dimana kebahagiaan saat memiliki barang tersebut tidaklah bertahan lama.
Thomas Gilovich menjelaskan lagi bahwa uang atau materi akan menyebabkan kebahagiaan lebih lama bila digunakan untuk melakukan perjalanan atau menciptakan pengalaman-pengalaman yang terus melekat dalam memori. Memang benar, pesta pernikahan bisa menciptakan kenangan tak terlupakan dalam hidup. Namun, pengalaman yang didapat dari pesta pernikahan berbeda dengan pengalaman selama traveling.
Kenangan apa sihm yang kamu dapat saat pesta pernikahan? Salah satu hal paling menyenangkan dari pesta pernikahan, adalah mengabadikan momen bersama keluarga dan orang-orang terdekat dalam hidup kita, untuk merayakan salah satu peristiwa terpenting dalam hidup. Tentu sebuah hal berharga yang menjadi impian banyak orang. Namun, begitupun dengan sensasi yang didapat saat traveling ke tempat baru bersama orang tersayang. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi saat traveling. Pengalaman-pengalaman tak terduga inilah yang akan sangat membekas di hati. Pengalaman itulah yang menjadi sumber kebahagiaan yang bisa bertahan lama. Lagipula, bukankah melakukan perjalanan bersama merupakan cara efektif mengenal sifat asli pasangan? Coba baca di sini tentang hal itu.
Pikir saya, samasekali nggak masalah memilih melakukan pesta kecil-kecilan dan menggantinya dengan jalan-jalan keliling Eropa. Toh tanpa pesta yang hura-hura, Ronal dan pasangan sudah memiliki quality time bersama keluarga dan orang terdekat.
Sekarang, giliran dia dan pasangan menciptakan pengalaman tak terlupakan bersama pasangan dengan jalan-jalan keliling Eropa. Asalkan hal itu bisa membuat mereka bahagia, kenapa tidak? Bukankah kebahagian itu kita yang menciptakan? Sebaliknya, jika ikut nimbrung berkomentar menanggapi masalah pernikahan Ronal, seperti saya ini, bisa bikin bahagia, ya lakukan.
Happiness is your own choice gaes.
***