Meski Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, penerapan wisata berbasis syariah dan wisata halal nyatanya masih kurang diperhatikan. Bagi wisatawan Domestik, mungkin hal ini tidak begitu menjadi masalah. Wisatawan domestik dapat dengan mudah berkomunikasi dan mencari tahu, karena masih berada di negara sendiri.
Namun bagi wisatawan mancanegara, kurangnya informasi dan fasilitas terkadang membuat mereka berpikir dua kali untuk mengunjungi Indonesia. Padahal, banyak negara di Asia termasuk Jepang, Korea, dan Thailand, secara khusus memberikan fokus kepada segmen yang terus berkembang ini.
Meski demikian, kini banyak lokasi wisata di Indonesia yang mempromosikan wisata berbasis syariah dan wisata halal, untuk menarik lebih banyak pengunjung, seperti di Aceh dan Lombok. Beberapa daerah lain di Indonesia pun kini sedang menyusul untuk menuju ke tujuan yang sama, salah satunya adalah Kabupaten Cianjur.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, Jawa Barat, akan menerapkan program wisata syariah untuk memperkuat citra Kabupaten Cianjur sebagai Kota Santri dan kental dengan budaya Islami. Kepala Disbudpar Cianjur, Aban Sobandi, mengatakan, wisata syariah tersebut sudah dicanangkan sejak lama. Namun baru akan diterapkan tahun 2016 ini.
Menurut Aban Sobandi, restoran, penginapan dan hotel di Cianjur akan dilibatkan dalam program ini. Sosialisasi dan himbauan ke tempat-tempat tersebut berupa dorongan untuk menyediakan fasilitas ibadah, seperti mushalla, alat shalat dan Alquran di laci kamar hotel, agar wisatawan muslim tetap dapat beribadah dengan nyaman selama berwisata. Khusus untuk hotel di Cianjur, di setiap kamar wajib ada penunjuk arah kiblat, sehingga wisatawan yang datang tidak perlu bingung mencari arah kiblat ketika hendak shalat.
Meski tidak semua wisatawan yang datang ke Cianjur beragama Islam, namun pangadaan fasilitas berbasis syariah di restoran, penginapan maupun hotel di cianjur akan mempermudah wisatawan muslim. Kabupaten Cianjur sendiri, dikenal kental dengan adat dan budaya Islam. Masyarakatnya yang dikenal religius membuat Cianjur juga mendapat julukan kota santri.
Sebenarnya kondisi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Kabupaten Cianjur, layaknya wisata berbasis syariah di Aceh, maupun wisata berbasis budaya di Bali. Contohnya di Bali, hampir di setiap sudut kota dan fasilitas yang tersedia lekat dengan budaya Bali dan agama Hindu. Kabupaten Cianjur yang lekat dengan nuansa Islami, juga potensial untuk melakukan hal serupa, salah satunya dengan merelisasikan rencana tersebut, yaitu menambah fasilitas ibadah di restoran, penginapan, maupun hotel di Cianjur.
Kabupaten Cianjur dengan pilihan wisata yang beragam, sangat potensial untuk menjadi primadona baru wisata di Jawa Barat. Sebut saja Pantai Jayanti atau Curug Citambur, dengan panorama yang sangat alami. Bagi Anda yang berwisata bersama keluarga, ada pula Kebun Raya Cibodas maupun Arena Fantasi Kota Bunga, yang juga berlokasi di Cianjur.
Bagi Anda yang menyukai wisata yang sedikit ekstrim, Anda pun dapat mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan suguhan keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana. Selain itu, terdapat pula wisata arung Jeram di Sungai Cikundul dan wisata sejarah Situs Gunung Padang yang sayang jika Anda lewatkan.
Dengan penerapan wisata berbasis syariah di Cianjur tahun ini, maka bagi wisatawan muslim tak perlu terlalu banyak khawatir lagi, karena Kabupaten Cianjur menyediakan banyak fasilitas ibadah yang Anda perlukan bahkan di area-area wisata.
