Kabar membanggakan dari dunia penerbangan kita baru-baru ini. Maskapai Garuda Indonesia raih penghargaan menjadi yang paling tepat waktu di Asia Pasifik.
Penghargaan ini dibenarkan oleh laporan dari analisis penerbangan OAG pada bulan Oktober 2018. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Garuda Indonesia enjadi maskapai di Asia Pasifik yang membawa penumpang ke tujuan mereka tepat waktu.
Maskapai penerbangan milik Indonesia ini memimpin diantara maskapai penerbangan besar Asia Pasifik sebagai maskapai dengan 90,4 persen penerbangan tepat waktunya.
Laporan OAG yang menujukkan bahwa Garuda Indonesia raih penghargaan sebagai yang paling tepat waktu, didasarkan pada On-time Performance (OTP) tiap bulannya.
OTP berperan penting dalam menentukan apakah penumpang kemungkinan memesan penerbangan dengan sebuah maskapai penerbangan, sehingga mengetahui operator mana yang paling mampu mengikuti jadwal dapat sangat berguna bagi wisatawan yang punya tenggat waktu sedikit.
OAG sendiri merupakan perusahaan intelijen perjalanan udara yang berbasis di Inggris. OAG menyediakan informasi digital dan aplikasi untuk maskapai penerbangan dunia, bandara, instansi pemerintah dan perusahaan jasa terkait perjalanan.
Setiap bulan, OAG merilis OTP bulanan yang merinci maskapai penerbangan paling tepat waktu dari seluruh dunia. Perusahaan mendefinisikan OTP sebagai penerbangan yang berangkat atau tiba setidaknya 14 menit dan 59 detik dari waktu keberangkatan atau kedatangan yang dijadwalkan.
Penjadwalan ini termasuk penerbangan yang dibatalkan dalam angka-angkanya. Agar maskapai penerbangan dimasukkan, data untuk setidaknya 80 persen dari penerbangan terjadwal mereka harus tersedia.
Berikut adalah daftar maskapai penerbangan besar di Asia Pasifik berdasar pada peringkat OTP untuk periode bulan Oktober 2018 yang dikutip dari Seasia pada Senin (12/11/2018).
1. Garuda Indonesia (90,4 persen)
2. Japan Airlines (88,6 persen)
3. Ana (87,3 persen)
4. IndiGo (86,2 persen)
5. Jet Airways (84,8 persen)
6. Thai Air Asia (83,8 persen)
7. Qantas (83,8 persen)
8. Air New Zealand (81,0 persen)
9. China Sourthern (80,0 persen)
10. Vietnam Airlanes (80,2 persen)