Tak ada yang tak mungkin bagi wanita untuk bertualang seorang diri. Seorang wanita memang memiliki kemungkinan kecil untuk solo traveling. Wanita lebih banyak mengalami rintangan selama di perjalanan. Namun, wanita bisa lakukan perjalanan dengan sangat baik!
Melompat dari satu kota ke kota lain, bahkan ke pulau lain tak menjadi masalah lagi. Inilah 5 solo traveler wanita pemberani yang akan menginspirasimu untuk melakukan perjalanan sendirian :
‘Ini tentang penemuan dan menikmati perjalanan. Bukan berfokus pada tujuan,‘ Gauri Jayaram.
Gauri adalah seorang pendiri Active Holiday Company, salah satu perusahaan wisata internasional yang melibatkan diri dalam agensi liburan yang akan didampingi oleh pemandu. Baginya dalam mendirikan usaha yang dirintisnya sendiri ini seperti permainan seperti roller coaster. Jatuh bangun ia dapati. Sekarang ia telah sukses. Namun, tak terlepas dari kesuksesannya tersebut sebagai pengusaha, Gauri mulai mengalami titik jenuh dalam diri dan pekerjaannya. Di umurnya yang setengah paruh baya, ia berpikir apa yang masih dapat dilakukannya. Gauri memutuskan untuk berjalan, menulis, dan menerbitkan buku. Ia lakukan perjalanan ke Yordania menuju Laut Mati, berlanjut ke Nepal untuk mendaki Everest. Pilihannya untuk hidup jauh dari rumah ternyata membuatnya jauh lebih bahagia.
‘Saya percaya salah satu alasan utama untuk melakukan solo traveling adalah untuk menantang diri saya sendiri, untuk melihat seberapa jauh kami memperluas diri, untuk mencoba sesuatu yang berbeda, dan keluar dari zona nyaman kita’, Swati Jain.
Ia adalah seorang konsultan lepas dan travel blogger yang berhenti dari pekerjaan utama untuk melakukan perjalanan. Ia telah berkeling ke bagian utara, barat, dan selatan India. Ia telah berhasil melewati 20 negara dalam waktu singkat 1,8 bulan. Mengunjungi tempat-tempat terpencil.
‘Ia ingin menggambarkan kebutuhan untuk gadis-gadis muda, bahwa wanita dapat keluar tanpa batasan.’ Prisiliya Madan.
Prisiliya seorang mahasiswi berumur 22 tahun dari Magister Ilmu Komputer di perguruan tinggi di Mumbai. Ia melakukan perjalanan dengan mengayuh sepeda melintasi 1.800 km selama 19 hari. Selama di perjalanan Prisiliya tidak menginap di hotel. Tapi di rumah orang-orang yang ia temui di perjalanannya. Beruntung selama di perjalanan ia tak pernah bertemu dengan ancaman.
‘Saya berencana untuk bekerja mewakili para penyandang cacat fisik ini’, Parvinder Chawla.
Sejak umur 15 tahun, Parvinder didiagnosa terkena peradangan sendiri (Reumatoid arthritis). Seorang penari dan seorang olahragawati ini terpaksa harus duduk di kursi roda. Dia tidak bisa berjalan lagi. Tubuhnya mungkin separuhnya mati. Namun mimpi-mimpinya tetap hidup. Sekarang diusianya 46 tahun, wanita ini bisa bebas bertualang ke seluruh dunia sendirian dengan kursi rodanya. Ia telah melintasi 11 negara termasuk Amerika, Jakarta, Bali.
‘Saya benar-benar percaya bahwa usia tidak dapat menghalangi, kita berhak bahagia setiap kali kita menemukan’, Pintz Gujjar.
Ialah pengamat burung, biker, guru, fotografer, dan inspirator bagi banyak orang. Perjalanan pertamanya ialah mengunjungi garis pantai Gujarat, salah satu pantai terpanjang di india.Ia mengendarai motor sejauh 1650 km. Ia resmi menjadi biker wanita pertama di India. Perjalanan menuju Pesisir Pantai Gujarat tak hanya dengan tangan kosong. Pintz membuat kampanye akan kesadaran anak-anak muda di sekolah-sekola, perguruan tinggi, dan LSM selama 5 hari.
***
Wanita tak lagi hanya bisa hidup di dalam sangkar. Wanita juga memiliki kesempatan untuk bertualang tanpa batas. Jadi, pakah setelah ini kamu akan berencana menyusun itinerari dan segera mengemas ranselmu untuk kemudian mencoba hal baru dengan traveling?