Katering atau set makanan tersedia dalam maskapai penerbangan rupanya adalah salah satu patokan kepuasan penumpang. Oleh sebab hal itu, pada ajang World Airline Awards 2018 terdapat pula nominasi dan penghargaan unik, yakni ¨Katering Terbaik Maskapai Penerbangan di Dunia¨.
Ajang bergengsi di bidang maskapai penerbangan seluruh dunia itu diselenggarakan oleh Skytrax pada Selasa (17/7/2018) lalu di Langham Hotel, London, Inggris.
Penghargaaan ini tak sembarang diberikan. Skytrax menilai kualitas makanan maskapai penerbangan melalui 49 parameter. Selain itu, Skytrax juga melakukan survey kepada 20,36 juta penumpang di lebih dari 105 negara.
Setelah melalui banyak proses penjurian, Skytrax pun memberikan penghargaan global makanan pesawat kelas ekonomi terbaik dunia kepada Thai Airways.
Anda yang pernah menggunakan layanan jasa Thai Airways, masihkah ingat dengan sajian makanan pesawat-nya? Mari kami ingatkan kembali.
Wisatawan Kelas Ekonomi dapat menikmati makanan ringan atau makanan hangat di semua penerbangan Thai Airways, tergantung durasi perjalanan. Para juru masak Thai Airways membuat menu yang terinspirasi oleh cita rasa Thailand dan dunia yang sering menyoroti bahan-bahan musiman maupun bahan favorit sepanjang tahun.
Setiap penumpang kelas Ekonomi akan mendapatkan hidangan utama disertai dengan salad segar, roti, dan buah segar sebagai hidangan penutup. Buat mereka yang sedang diet khusus atau alergi terhadap suatu makanan pun bisa reservasi sebelumnya. Minuman anggur, jus, minuman panas dan dingin disajikan sebagai teman makan.
Menurut pengakuan salah seorang penumpang bernama Rungsan, croissant atau roti khas Prancis jadi salah satu sajiannya. Roti yang disajikan masih dalam keadaan hangat, renyah, dan mentega yang lembut.
Setelah kami telusuri, rahasia lain di bali kelezatan sajian makanan Thai Airways terletak pada bahan yang digunakan. Mereka menggunakan produk hasil pertanian The Royal Projects yang ada di Thailand Utara.
Untuk diketahui, The Royal Project Foundation adalah organisasi nirlaba Thailand yang didirikan oleh Raja Bhumibol Adulyadej sebagai organisasi yang menaungi segala kegiatan amal dan penelitian. Organisasi ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup suku di bukit termasuk menghidupkan kembali sumber daya alam dan air.
Hasil panen berkualitas di Royal Projects inilah yang kemudian diolah oleh para chef handal sehingga hasilkan sajian yang lezat dan masih fresh.