Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November memang identik dengan Kota Surabaya. Di hari ini seluruh rakyat Indonesia meluangkan waktunya sejenak untuk mengingat kembali pertempuran besar Bangsa Indonesia melawan Britania Raya pasca proklamasi kemerdekaan. Pertempuran yang memakan ribuan jiwa ini melahirkan tokoh-tokoh yang sangat berjasa dan kita kenang hingga saat ini.
Perjuangan para pahlawan sudah semestinya kita hormati sampai kapan pun. Berkat semangat dan pengorbanannya, kini kita bisa merasakan nikmatnya hidup damai di negeri ini. Untuk memeringati Hari Pahlawan, kota Surabaya menggelar berbagai event seperti Parade Surabaya Juang, dan Teater Kolosal di Tugu Pahlawan.
Bagi kalian, yang sedang di Kota Surabaya, ada banyak sekali makanan khas Surabaya yang tidak boleh terlewatkan. Berikut di antaranya:
Mungkin untuk sebagian orang, makanan satu ini sudah sangat familiar. Makanan berkuah hitam, dengan potongan daging, dan berbahan dasar keluak yang menggugah selera ini cocok dimakan kapan saja. Lebih lengkap apabila ditemani oleh sepiring nasi putih hangat.
Dinamakan rawon setan bukan karena penjualnya makhluk halus atau tempatnya berhantu, namun karena rawon ini baru buka pukul 22.00 WIB. Walaupun baru buka pada malam hari, pengunjung yang ingin menikmati makanan khas Surabaya ini tetap ramai dan setia menunggu antrean.
Selain dengan nasi putih, rawon juga semakin nikmat bila disantap bersama telur asin dan kerupuk udang. Terlebih lagi ditambah sambal apabila yang suka pedas.
Makanan khas Surabaya selanjutnya yang akan membuat kamu ngiler adalah tahu campur. Dalam seporsi tahu campur, kamu akan menemukan banyak jenis bahan makanan. Diantaranya ialah lontong, tahu, mie kuning, kikil, selada, daging sapi, tauge, dan lentho atau perkedel singkong.
Kenikmatan tahu campur terletak di kuahnya yang kaya akan rasa. Kuah kaldu ditambah cita rasa dari petis udang khas Surabaya membuat makanan ini menjadi gurih nikmat.
Makanan khas Surabaya satu ini memang tidak hanya dijual di Surabaya saja. Kamu bisa menemukan makanan ini di kota – kota lain. Namun kenikmatan dari rujak cingur memang memberi kesan rindu terhadap kota patriot ini.
Rujak cingur hampir mirip gado-gado khas Jakarta, namun ada beberapa perbedaan di bahan dan bumbunya. Dalam seporsi rujak cingur terdiri dari sayur-sayuran rebus, tempe, lontong, tahu, dan cingur itu sendiri. Bumbunya hampir mirip dengan bumbu rujak, namun seperti makanan khas Surabaya lainnya, ditambah dengan cita rasa dari petis yang manis dan gurih. Lebih lengkap lagi apabila makan bersama kerupuk udang kecil atau kerupuk bawang.
Makanan yang mirip dengan ketoprak khas Jakarta ini juga hampir mirip dengan rujak cingur. Didalamnya ada lontong, tahu goreng, kecambah, telur dan tentunya bumbu petis. Seperti biasa, makanan Indonesia sepertinya tidak lengkap apabila tidak ditemani dengan kerupuk. Kerupuk yang biasa digunakan pada hidangan tahu tek ialah kerupuk udang kecil.
Asal muasal nama tahu tek konon karena penjual makanan ini suka membunyikan pisau atau gunting pemotong lontong saat sedang berjualan. Sehingga bunyi “tek..tek” yang dihasilkan menjadi ciri khas dari makanan ini.
Kuliner yang satu ini salah satu primadona di kota Surabaya. Satu porsi lontong balap berisi potongan tahu, kecambah, bawang goreng, dan lontong pastinya, kemudian disiram oleh kuah yang gurih. Berbeda dengan makanan khas Surabaya yang identik dengan petis, lontong balap tidak menggunakan petis namun tetap nikmat.
Seperti namanya, pecel merupakan hidangan berisikan sayur-sayuran yang telah di rebus. Namun yang menarik dari pecel semanggi ialah terbuat dari bahan utama daun semanggi. Daun semanggi umumnya mirip dengan bayam. Dalam seporsi pecel semanggi, kamu akan menemukan daun semanggi yang telah direbus, daun kangkung dan tauge yang sudah matang juga. Kemudian disiram dengan bumbu kacang seperti kebanyakan pecel di Indonesia. Teman makan pecel semanggi ini ialah kerupuk puli.
Itulah beberapa kuliner khas yang harus kamu coba pada saat berkunjung ke Kota Pahlawan. Sambil icip-icip kuliner yang ada, kamu juga bisa menyempatkan waktu ke Tugu Pahlawan untuk mengingat jasa para pahlawan kita. Berkat mereka saat ini kita bisa hidup enak dan terbebas dari penjajahan.