Indonesia terkenal akan wisata baharinya. Siapa yang tak kenal Raja Ampat, Taman Laut Bunaken, Wakatobi. Belum lagi Bali yang dinobatkan sebagai pulau terbaik kedua di dunia, mengalahkan Hawaii yang terkenal pantainya serta Maldives versi majalah Travel+Leisure tahun 2015. Namun siapa sangka, keindahan nusantara tidak hanya terletak di bagian timur saja. Sebagai contoh, Provinsi Sumatera Barat memiliki “harta karun” dan apabila bisa dikelola dengan baik tentu saja mampu menandingi Keindahan Indonesia Timur.
Berselancar tentu tak bisa dilepaskan dari aktivitas wisata bahari. Sumatera Barat memiliki “surga” bagi peselancar dunia, yaitu pantai – pantai yang terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kepulauan yang terdiri dari empat pulau utama dan puluhan pulau lain. Pasir yang putih memukau, air biru dengan ombak yang tak kalah dengan gelombang yang nyaris sempurna ini kini menyedot perhatian wisatawan asing dan menjadi pilihan lain selain mencicipi ombak di Pulau Dewata.
Mentawai merupakan satu diantara sekian banyak daerah di Indonesia yang belum dijamah oleh kehidupan modern. Itu sebabnya bagi mereka yang ingin menikmati wisata budaya, Mentawai bisa masuk ke dalam list untuk menikmati gaya hidup masyarakat suku asli di sana yang terkenal akan tradisi khas bertato di sekujur tubuh mereka. Anda bisa mengakses wilayah ini dengan dua cara, yaitu menggunakan kapal seperti jasa penyeberangan Ambu – Ambu, Sumber Rezeki Baru, atau MV. Mentawai Fast. Atau menggunakan pesawat, yang tersedia hanya pada hari Senin – Kamis dan Minggu.
Akan lebih baik jika menuju kesana dengan menggunakan jasa pemandu wisata yang lebih memahami kondisi dan situasi masyarakat sekitar untuk memastikan agar tak terjadi kegaduhan dan bisa menciptakan suasana nyaman dan aman antar kedua pihak. Untuk masalah pantai, waktu yang tepat adalah April hingga Oktober karena kondisi ombak sedang bagus – bagusnya. Dan salah satu pantai yang cocok Anda cicipi di wilayah yaitu bibir pantai di Pulau Nyang-Nyang di Kecamatan Siberut Selatan yang disebut – sebut terbaik ketiga setelah Hawaii dan Tahiti.
Mencicipi keindahan laut tak lengkap rasanya apabila kita melewatkan keindahan Pulau Pamutusan. Pulau ini terletak di kawasan Bungus Teluk Kabung, Padang. Dan dari beberapa kalangan, pulau ini di-cap sebagai surga nan tersembunyi dari Padang karena masih belum banyak orang yang mengetahuinya.
Bagi mereka yang mencintai snorkeling, Pulau Pamutusan cocok menjadi referensi olahraga menyelam untuk menikmati dunia bawah laut karena ada banyak terumbu karang yang masih terjaga “kesuciannya” hingga ikan badut yang sesekali berani mendekati penyelam yang berfoto bawah air.
Selain wisata bawah air, tak ada salahnya kita menikmati pemandangan lautan yang terhampar luas di hadapan mata dan juga pulau – pulau kecil yang berbaris seakan membentuk pola nya masing – masing. Untuk menempuh pulau ini, tentu saja kita harus menyediakan berbagai perlengkapan wisata bawah air seperti alat snorkeling , kamera bawah air.
Bagi anda yang doyan selfie, mungkin tongsis adalah perlengkapan utama untuk memudahkan pengambilan gambar nantinya. Atau bisa membawa kamera DSLR untuk menjepret keindahan alam disana.
Laut nan biru, serta pasir putih halus membuat siapapun yang berkunjung disini merasa betah, maka oleh sebab itu saat tepat untuk mengunjungi Pamutusan yaitu sepagi mungkin, maksudnya sebelum matahari terik yaitu sekitar jam 8 hingga 9. Berangkat dari Bungus Teluk Kabung, yaitu sekitar 30 menit dari pusat Kota Padang lalu menyeberang dengan menggunakan perahu kayu. Dengan tempo waktu sekitar satu jam, kita akan tiba di bibir Pantai Pamutusan.
Tak ada salahnya bermalam di Pulau Pamutusan, mengingat beberapa pengunjung sengaja menyewa tenda yang dipatok dengan harga 25 – 35 Ribu Rupiah. Karena pulau ini adalah salah satu titik yang paling menawan untuk melihat sunrise .
Pulau Sawo, sebuah pulau paling utara yang terletak dari Kota Padang. Jaraknya hanya memakan waktu sekitar 20 menit dari Pasie Jambak. Pulau ini masih tergolong perawan karena belum banyak dijamah oleh pengunjung, sehingga pulau dengan pasir putih halus terhampar dan juga air laut yang biru membuat siapapun yang berkunjung akan terpana.
Tingkat ketenaran Pulau Sawo memang tidak seperti pulau – pulau lainnya yang sudah “terlanjur terkenal”, namun oleh sebab itu suasana pantai yang asri karena jauh dari keramaian, serta lautan biru dengan terumbu karang yang perawan pasti akan membuat anda berasa memiliki pulau pribadi disini. Untuk mencapai pulau ini, pengunjung harus menaiki perahu dayung atau pun speedboat milik nelayan yang tidak terlalu besar, yaitu hanya mampu memuat dengan enam orang saja dari Pantai Pasir Jambak.
Satu hal yang wajib diketahui oleh pengunjung yaitu karena masih dalam tahap pengembangan, mereka yang hendak mengunjungi Pulau Sawo tak ada salahnya untuk menyediakan makanan dan minuman dari rumah karena masih terbatasnya fasilitas wisata disini, dan apabila ingin bermalam hendaklah membawa perlengkapan seperti tenda, tikar dan perlengkapan lainnya agar bisa menikmati pulau serasa milik sendiri di sini.
Dari Puncak Mandeh, terlihat pulau – pulau yang berjejer di tengah lautan, anda pasti langsung terfikir tentang Raja Ampat ? Bukan, foto di atas bukanlah Raja Ampat dan pulau – pulaunya. Atau bisa jadi, Kawasan Wisata Mandeh adalah Raja Ampatnya Pulau Sumatera. Mandeh adalah suatu kawasan wisata di Sumatera Barat tepatnya berada di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Kawasan Mandeh merupakan objek wisata yang kini menjadi pilihan bagi para penikmat alam.
Dari Kota Padang menuju Kabupaten Pesisir Selatan kita bergerak menuju Wisata Mandeh dengan menaiki Bus Jurusan Painan dan berhenti di Tarusan. Lalu kita menyambung perjalanan ke lokasi dengan menggunakan ojek. Dengan total jauhnya perjalanan dari Kota Padang yaitu sekitar 65 KM, perjalanan yang melelahkan akan terbayar dengan Pemandangan Ala Indonesia Timur.
Apabila kita berjalan sedikit ke arah utara, yaitu menuju Sungai Nyalo, Ada satu hal yang unik yaitu para kerbau yang berenang di laut. Setiap pagi kerbau – kerbau ini akan berenang ke arah seberang untuk mencari makan, lalu sorenya akan kembali menyebrang tanpa arahan dari siapapun.
Dan apabila kita bergerak menuju Sironjong Ketek, ada kegiatan yang memacu adrenalin bagi pengunjung yang berada disana yaitu melompat dari ketinggian yang mencapai hingga dua belas kaki, Wow !
Pulau Pasumpahan, satu diantara beberapa pulau di yang berada di perairan kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang tak jauh dari Pulau Pamutusan. Menikmati keindahan Pulau Pasumpahan tidak hanya dari bawah laut, namun kita bisa menikmati pulau – pulau yang berserakan dari puncak, ditambah sebuah bendera sebagai pemanis.
Hamparan pasir putih sepanjang pantai, dilengkapi dua buah ayunan semakin menambah kesan eksotis bagi para wisatawan yang ingin bersantai di pulau ini. Tak lengkap rasanya jika hanya bersantai di tepi pantai, oleh sebab itu bagi anda yang suka kegiatan snorkeling, jetski, dan kegiatan yang berhubungan dengan air pada umumnya sangat cocok untuk dicoba.
Untuk menuju Pulau Pasumpahan, pengunjung terlebih dahulu harus menaiki angkot yang menuju ke Bungus Teluk Kabung, cukup membayar ongkos Delapan Ribu Rupiah Saja, lalu setelah itu menyambung perjalanan dengan ojek menuju Sungai Pisang. Untuk masalah ongkos cenderung relatif, namun para tukang ojek biasanya mematok ongkos 20 – 30 Ribu Rupiah. Lalu, dari Sungai Pisang, kita menyeberang menuju Pulau Pasumpahan, dengan perahu kayu yang dipatok dengan ongkos 80 Ribu Per Orang, bersama dengan rombongan yang menggunakan jasa paket wisata ke pulau ini.