Pada beberapa kepercayaan, mati bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan di alam fana. Untuk itu, beragam tradisi kematian pun dilakukan oleh mereka yang berduka dengan tujuan untuk membantu orang yang sudah meninggal mencapai dunia fana yang tenang.
Beberapa kepercayaan melakukan tradisi yang masuk akal, namun tak sedikit tradisi kematian yang tampak aneh dan cenderung menyeramkan. Berikut daftar tradisi kematian menyeramkan yang mungkin bisa membuat Anda, bukan hanya takut tapi mual dan tak enak makan.
Setidaknya hingga tahun 1960-an, sebuah suku di Brasil bernama Suku Wari masih percaya bahwa memakan tubuh orang yang meninggal adalah bentuk penghormatan orang yang meninggal.
Mereka melakukan tradisi berkabung dengan memakan bagian tubuh almarhum yang meninggal dengan cara dipotong-potong dan dipanggang.
Biasanya, anggota keluargalah yang memakan bagian tubuh almarhum. Tujuannya sebagai bentuk kasih sayang dan cara mengatasi kesedihan mereka yang ditinggalkan.
Menikahkan orang yang telah meninggal adalah tradisi yang hingga kini masih dipercaya oleh orang Tionghoa. Biasanya dilakukan pada orang yang telah meninggal namun belum sempat menikah.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa roh pria dan wanita yang meninggal sebelum menikah sangat kesepian, sehingga pihak keluarga pun merasa resah dan akhirnya menjalani tradisi ini.
Tradisi ini sudah dipercaya lebih dari 3 ribu tahun dan biasanya pihak keluarga akan menikahkan dua mayat berlawanan jenis untuk membuat roh merasa nyaman selama tinggal di alam kematian.
Ada satu tradisi berkabung yang biasa dibilang tak biasa di Jepang. Tradisi ini bernama Kotsuage di mana para keluarga harus mengambil tulang orang yang telah meninggal setelah dikremasi menggunakan sumpit.
Budaya ini masih dilakukan oleh sebagian kecil orang Jepang.
Umumnya, mayat seorang yang telah meninggal langsung dikuburkan namun beberapa etnis di Madagaskar malah menari bersama mayat. Alasannya karena pihak keluarga ingin melewatkan reuni bersama keluarga dan orang sekitar.
Biasanya upacara kematian ini dilakukan setiap 5 hingga 7 tahun, tergantung apakah orang yang telah mati tersebut masuk dalam mimpi anggota keluarga atau tidak.
Biasanya orang yang masih hidup akan mengadakan pesta dan menari bersama sang mayat dan mengeluarkan mayat leluhur dari kubur.
Pada pertengahan tahun 80 an, dunia fotografi bisa dibilang mulai meluas. Kala itu, kepopuleran fotografi bertepatan dengan penyakit mematikan seperti Kolera di Inggris dan Amerika.
Untuk memberi kenangan orang tercinta, mereka melakukan foto bersama dengan mayat. Biasanya orang yang meninggal akan didandani sebelum pemotretan layaknya manusia hidup. Mereka menyebut jenis foto ini adalah ‘Postmortem’.