5 Tempat Wisata Keluarga di Semarang Bertema Alam dengan Fasilitas Lengkap

Sebagai wilayah yang memiliki kontur perbukitan, ada banyak tempat wisata keluarga di Semarang bertema alam. Selain indah, fasilitas tempat-tempat ini pun cukup lengkap.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Semarang memang lebih dikenal sebagai kota bisnis, tapi bukan berarti Kota Lunpia ini tak punya destinasi wisata yang menarik. Nyatanya ada banyak sekali tempat wisata di Semarang yang selalu dirindukan oleh mereka yang merantau jauh ke ibukota atau ke pulau seberang dan kota besar lainnya.

Semarang tak kalah istimewa dengan Jogja, Malang dan kota wisata lainnya. Ada banyak tempat wisata keluarga di Semarang bertema alam yang harus coba dikunjungi:

1. Umbul Sidomukti

Kolam renang Umbul Sidomukti. Foto oleh Echi / Phinemo.com

Umbul Sidomukti berada di Bandungan, Kab. Semarang. Terletak di lereng Gunung Ungaran yang mempunyai hawa sejuk, tempat ini mempunyai beberapa wahana permainan, seperti flying fox yang menghubungkan antara dua bukit, marine bridge yang mengharuskan pengunjung menyeberangi bukit dengan berjalan menggunakan jaring, dan juga kolam renang alami yang sangat segar. Ada kolam renang khusus untuk anak juga.

Selain itu, di Umbul Sidomukti juga tersedia beberapa villa. Pengunjung dapat melihat matahari terbit ketika pagi hari dan menghirup sejuknya udara pegunungan.

Atau jika ingin yang lebih alami, coba camping bersama keluarga di basecamp Mawar. Mawar menyediakan tempat untuk membuka tenda dan menginap di sana. Jika tidak membawa tenda dari rumah, pihak Mawar Camp juga sudah menyediakan beberapa tenda yang bisa digunakan.

2. Gedong Songo

Candi Gedong Songo tawarkan panorama alam yang indah dan suasana menyejukkan. Sumber foto

Candi Gedong Songo merupakan situs peninggalan umat Hindu yang dibangun pada abad ke-9. Candi ini terletak di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, tepatnya di Kecamatan Bandungan yang berhawa sejuk.

Seperti namanya (songo, artinya sembilan), candi ini terdiri dari 9 bangunan candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran. Sayangnya, sekarang hanya tersisa 5 buah candi saja.

Jarak antar candi tidak terlalu jauh, namun jalurnya cukup menanjak. Meski demikian, pengunjung tidak akan terlalu lelah karena sepanjang jalur akan disuguhi cantiknya pemandangan khas lereng pegunungan. Udaranya juga segar dan menyejukkan. Sesekali kabut tipis pegunungan turun. Cocok untuk liburan bersama keluarga atau orang terdekat.

Selain itu pengunjung juga bisa menyewa kuda untuk berkeliling dengan tarif Rp30.000 – Rp80.000- tergantung jarak, berat badan dan hari berkunjung.

Di sekitar area Candi Gedong Songo terdapat camping ground yang dapat pengunjung manfaatkan untuk camping ceria. Ada juga pemandian air panas mengandung belerang yang bisa digunakan untuk menyehatkan kulit. Pengunjung harus membayar lagi jika ingin berendam di pemandian air panas ini.

Candi Gedong Songo dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, namun harus ekstra hati-hati karena jalanan yang curam menanjak (sekitar 40 derajat).

 

3. Goa Kreo

Di sini juga terdapat spot berfoto di atas awan, mau? Foto dari akun IG @nikhlahanna

Goa Kreo terletak di tengah-tengah Waduk Jatibarang. Tempat ini konon adalah tempat di mana Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk membuat Masjid Agung Demak. Terlepas dari mitos tersebut, tempat ini sangatlah menarik karena terdapat ratusan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Seperti namanya, di sini juga terdapat beberapa goa.

Selain wisata goa, para pengunjung juga bisa melakukan hal lainnya seperti naik boat, trekking, dan wisata kuliner di warung dan restoran sekitar.

Menariknya lagi pengunjung juga dapat menikmati kopi di sebuah restoran berbentuk rumah pohon di sekitar goa kreo.

Bagi pengunjung yang ingin bersantai bersama keluarga di area Goa Kreo, di sini juga terdapat beberapa gazebo untuk bersantai. 

4. Maron Mangrove Edupark

Maroon Mangrove Edupark, menambah wawasan di tengah suasana alam yang asri.

Panorama Maroon Mangrove edu park, yang bisa dinikmati di sini cukup menarik untuk jadi magnet wisatawan.

Selain rerimbunan mangrove, pengunjung juga dapat menyaksikan pesawat lepas landas maupun mendarat, dari jarak sangat dekat. Spot ini ‘terjepit’ di antara Pantai Maron dan ujung landasan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Maroon Mangrove Edu Park dibangun demi memberi kesempatan pada masyarakat untuk belajar mencintai mangrove. Menumbuhkan kecintaan pada mangrove diharapkan bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan pesisir dari ancaman abrasi.

Pengunjung bisa jalan berkeliling menikmati indahnya suasana alam, atau juga berfoto. Jika ingin mendapat angle berfoto yang berbeda, pengunjung bisa naik ke menara pandang setinggi 10 meter.

Maroon Mangrove Edupark ini memang terbilang lengkap spot berfotonya. Pengunjung tinggal pilih, mau berfoto dengan latar jembatan kelok, dari menara pandang, gubuk, perahu, tambak, dan masih banyak lagi.

Untuk menuju Maroon Mangrove Edupark, pengunjung bisa menuju Bandara Ahmad Yani Semarang kemudian menuju sisi kanan bandara, jalan terus mengikuti petunjuk jalan berwarna hijau menuju Maroon Mangrove Edupark.

Sayangnya, akses jalan menuju tempat ini tak bisa dibilang bagus. Butuh waktu sekitar 20 menit berkendara dari bandara menuju Maroon Mangrove Edupark. Bukan karena jauhnya jarak, tapi lebih disebabkan karena kontur jalan tanah yang tidak rata sehingga pengendara harus ekstra hati-hati.

5. Rawa Pening

Cantiknya matahari terbit di Rawa Pening. Foto oleh Shabara.W/Phinemo.com

Selain menjadi sumber mata air bagi pertanian di sekitar Semarang dan Ambarawa, Rawa Pening juga menjadi destinasi wisata bernuansa alam.

Wisatawan bisa berkunjung ke resto yang mengapung di atas danau, atau bisa juga menyewa perahu untuk memutari rawa. Biasanya satu perahu disewakan seharga sekitar 70 – 100 ribu dan bisa memuat sekitar 8 orang.

Panorama yang disajikan berupa hamparan danau dengan latar Gunung Ungaran, Merbabu, Telomoyo dan bukit kecil lainnya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU