Di Indonesia ada sebuah spot menyelam yang baru-baru ini menghebohkan dunia maya. Spot menyelam ini berada di Gili Meno.
Hingga saat ini media travel seperti LonelyPlanet, ElseWhere, DivePhotoGuide, hingga b92 telah menulis tentang spot menyelam di Gili Meno yang kabarnya memiliki 48 patung berbentuk manusia ini. Nah, usut punya usut, 48 patung ini ternyata bukan untuk foto-foto bawah laut, tapi diciptakan untuk mengembangbiakkan terumbu karang.
Diciptakan oleh seorang pemahat bawah air yang handal, Jason deCaires Taylor dipastikan tempat ini bakalan jadi spot bawah air yang cantik.
Spot menyelam di Gili Meno ini merupakan proyek yang dibangun bersamaan dengan proyek Vila Bask Gili Meno yang dipastikan selesai tahun 2019 dan memiliki fasilitas mewah dengan 87 villa.
Patung-patung manusia bawah laut ini sendiri hanya berada 13 kaki dari atas permukaan, sehingga para penyelam tak perlu merasa takut karena kedalamannya.
Jason mengatakan bahwa area patung unik di Gili Meno ini bisa diakses oleh semua orang dan tak perlu bayar. Jadi, Kamu yang ingin melihat langsung area patung ini bisa langsung nyemplung aja.
“It’s accessible to anyone and is just a short swim from a beach open to all. I hope people will visit it both as a piece of art and as an entrance point to the underwater world,” ujar Jason deCaires Taylor
Jason sendiri berharap spon-spon patung akan mengeras dan menjadi terumbu karang sejati agar lingkungan bisa makin membaik.
“Soft corals and sponges should flourish quickly paving the way for delicate hard corals and a fully established reef,” tambah Jason.
Jason deCaires Taylor, pernah menyelesaikan proyek museum bawah air bernama Museo Atlantic dan menempatkan 300 patung di dasar laut sedalam 39 kaki.
Berikut ini adalah patung-patung di museum bawah air yang pernah Jason ciptakan:
Patung-patung yang dirancang oleh Jason dibuat dengan bahan dengan pH netral yang bisa membuat patung dapat berusia hingga ratusan tahun. Selain itu, patung dirancang untuk tidak memberi dampak negatif terhadap kehidupan laut. Bahkan, patung ini bisa menjadi tempat berkembangnya terumbu karang.
Model patung sendiri merupakan orang-orang dari desa setempat (sekitar Museo Atlantic). Mereka terdiri dari berbagai usia mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Seperti kehidupan manusia biasa di perkotaan ini misalnya.